Rusia Dilaporkan Tangkap Konsul Jenderal Ukraina
Minggu, 18 April 2021 - 17:45 WIB
Badan keamanan Rusia mengatakan bahwa mereka telah menangkap Konsul Jenderal Ukraina di Saint Petersburg, Alexander Sosonyuk. Foto/REUTERS
MOSKOW - Badan keamanan Rusia mengatakan bahwa mereka telah menangkap Konsul Jenderal Ukraina di Saint Petersburg, Alexander Sosonyuk. Sosonyuk ditangkap atas tuduhan mata-mata.
Menurut Dinas Keamanan Federal (FSB), Sosonyuk tertangkap basah saat melakukan pertemuan dengan seorang warga Rusia ketika mencoba untuk mendapatkan informasi rahasia, termasuk data dari lembaga penegak hukum Rusia dan database FSB.
"Kegiatan ini tidak sesuai dengan status pegawai diplomatik dan jelas memusuhi Federasi Rusia," kata FSB dalam sebuah pernyataan.
FSB, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (18/4/2021), kemudian menuturkan, kasusnya akan dipertimbangkan sesuai dengan norma perundang-undangan internasional.
Konvensi Wina memberikan kekebalan bagi diplomat di negara tempat mereka bekerja, tetapi hak mereka untuk tinggal di suatu negara dapat dicabut jika terjadi pelanggaran hukum setempat atau tindakan yang bermusuhan.
Konvensi tersebut juga menetapkan bahwa negara penerima dapat setiap saat memberi tahu negara pengirim bahwa kepala misi atau pejabat diplomatik lainnya dinyatakan sebagai persona non grata dan bahwa kehadirannya di negara itu tidak dapat diterima.
Penahanan itu sendiri dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di perbatasan antara Ukraina dan Rusia.
Menurut Dinas Keamanan Federal (FSB), Sosonyuk tertangkap basah saat melakukan pertemuan dengan seorang warga Rusia ketika mencoba untuk mendapatkan informasi rahasia, termasuk data dari lembaga penegak hukum Rusia dan database FSB.
"Kegiatan ini tidak sesuai dengan status pegawai diplomatik dan jelas memusuhi Federasi Rusia," kata FSB dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga
FSB, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (18/4/2021), kemudian menuturkan, kasusnya akan dipertimbangkan sesuai dengan norma perundang-undangan internasional.
Konvensi Wina memberikan kekebalan bagi diplomat di negara tempat mereka bekerja, tetapi hak mereka untuk tinggal di suatu negara dapat dicabut jika terjadi pelanggaran hukum setempat atau tindakan yang bermusuhan.
Konvensi tersebut juga menetapkan bahwa negara penerima dapat setiap saat memberi tahu negara pengirim bahwa kepala misi atau pejabat diplomatik lainnya dinyatakan sebagai persona non grata dan bahwa kehadirannya di negara itu tidak dapat diterima.
Penahanan itu sendiri dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di perbatasan antara Ukraina dan Rusia.
(esn)
tulis komentar anda