Seteru dengan Ukraina Memanas, Rusia Kerahkan 15 Kapal Perang
Kamis, 15 April 2021 - 15:57 WIB
MOSKOW - Rusia mengerahkan 15 kapal perang untuk bergabung dalam latihan perang di Laut Hitam yang dimulai sejak kemarin. Ukraina, yang sedang berseteru dengan Moskow, juga dilaporkan menggelar latihan perang.
Ke-15 kapal perang Moskow dijadwalkan melintasi jaringan kanal, sungai, dan saluran air saat mereka melakukan perjalanan dari Laut Kaspia melalui Laut Azov ke Laut Hitam.
Rekaman video pada hari Rabu menunjukkan Armada Laut Hitam Rusia melakukan manuver, sementara Ukraina juga melakukan latihan Angkatan Laut di lepas pantai Crimea.
Belasan kapal perang Moskow itu mencakup fregat Admiral Makarov, kapal rudal kecil Graivoron dan Vyshny Volochek, kapal rudal Samum, kapal penyapu ranjau Ivan Golubets, serta kapal pendarat besar.
Selain itu, tiga kapal perang Rusia lainnya, Minsk, Kaliningrad dan Korolyev, dilaporkan telah berlayar dari Baltik menuju Laut Hitam.
Rusia diketahui memindahkan kapal pendarat dari Laut Kaspia ke Laut Hitam untuk pertama kalinya sejak akhir era Soviet.
Manuver Moskow itu berlangsung ketika yang pertama dari dua kapal perang AS—kemungkinan USS Donald Cook dan USS Roosevelt— diharapkan tiba di Laut Hitam hari Rabu kemarin, meskipun Rusia telah memperingatkan untuk menjauh "demi kebaikan Amerika sendiri."
Menyusul pengumuman pergerakan kapal perang terbaru, seorang juru bicara Angkatan Laut Rusia mengatakan: "Di laut, awak kapal akan melakukan uji tembak artileri tunggal dan gabungan terhadap target permukaan dan udara."
"Peran musuh yang disimulasikan akan dimainkan oleh perisai target Angkatan Laut," lanjut juru bicara tersebut seperti dikutip The Sun.
Ia juga menambahkan, selain kapal, pesawat terbang dan helikopter aviasi Angkatan Laut beserta armada pertahanan udara akan dilibatkan dalam manuver tersebut.
Ketegangan meningkat di wilayah itu karena dikhawatirkan Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan sedang mempersiapkan pencaplokan tanah lagi dari Ukraina saat ia mengerahkan pasukan besar-besaran di sepanjang perbatasan dengan negara pecahan Soviet tersebut.
Pemimpin Rusia itu dilaporkan sekarang telah memindahkan puluhan ribu tentara dan peralatan militer berat ke perbatasan dengan Ukraina. Hal itu memicu Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk meneleponnya dan meminta pemimpin Rusia itu untuk menarik pasukannya.
Seorang veteran analis pertahanan independen Rusia, Pavel Felgenhauer, mengeklaim Putin mungkin telah memerintahkan mobilisasi lebih dari setengah juta pasukan—yang melibatkan pasukan dari Pasifik hingga Baltik.
Ke-15 kapal perang Moskow dijadwalkan melintasi jaringan kanal, sungai, dan saluran air saat mereka melakukan perjalanan dari Laut Kaspia melalui Laut Azov ke Laut Hitam.
Rekaman video pada hari Rabu menunjukkan Armada Laut Hitam Rusia melakukan manuver, sementara Ukraina juga melakukan latihan Angkatan Laut di lepas pantai Crimea.
Belasan kapal perang Moskow itu mencakup fregat Admiral Makarov, kapal rudal kecil Graivoron dan Vyshny Volochek, kapal rudal Samum, kapal penyapu ranjau Ivan Golubets, serta kapal pendarat besar.
Selain itu, tiga kapal perang Rusia lainnya, Minsk, Kaliningrad dan Korolyev, dilaporkan telah berlayar dari Baltik menuju Laut Hitam.
Rusia diketahui memindahkan kapal pendarat dari Laut Kaspia ke Laut Hitam untuk pertama kalinya sejak akhir era Soviet.
Manuver Moskow itu berlangsung ketika yang pertama dari dua kapal perang AS—kemungkinan USS Donald Cook dan USS Roosevelt— diharapkan tiba di Laut Hitam hari Rabu kemarin, meskipun Rusia telah memperingatkan untuk menjauh "demi kebaikan Amerika sendiri."
Menyusul pengumuman pergerakan kapal perang terbaru, seorang juru bicara Angkatan Laut Rusia mengatakan: "Di laut, awak kapal akan melakukan uji tembak artileri tunggal dan gabungan terhadap target permukaan dan udara."
"Peran musuh yang disimulasikan akan dimainkan oleh perisai target Angkatan Laut," lanjut juru bicara tersebut seperti dikutip The Sun.
Ia juga menambahkan, selain kapal, pesawat terbang dan helikopter aviasi Angkatan Laut beserta armada pertahanan udara akan dilibatkan dalam manuver tersebut.
Ketegangan meningkat di wilayah itu karena dikhawatirkan Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan sedang mempersiapkan pencaplokan tanah lagi dari Ukraina saat ia mengerahkan pasukan besar-besaran di sepanjang perbatasan dengan negara pecahan Soviet tersebut.
Pemimpin Rusia itu dilaporkan sekarang telah memindahkan puluhan ribu tentara dan peralatan militer berat ke perbatasan dengan Ukraina. Hal itu memicu Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk meneleponnya dan meminta pemimpin Rusia itu untuk menarik pasukannya.
Seorang veteran analis pertahanan independen Rusia, Pavel Felgenhauer, mengeklaim Putin mungkin telah memerintahkan mobilisasi lebih dari setengah juta pasukan—yang melibatkan pasukan dari Pasifik hingga Baltik.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda