Taiwan Kirim Jet Tempur untuk Menakut-nakuti 20 Pesawat China
Jum'at, 26 Maret 2021 - 22:37 WIB
TAIPEI - Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan telah mengirimkan jet-jet tempur untuk mengusir pesawat-pesawat China yang terbang di dekat wilayahnya. Menurut kementerian itu, 20 pesawat China terbang ke zona identifikasi pulau itu pada Jumat (26/3/2021), dengan beberapa di antaranya terbang di ujung selatan pulau melalui Selat Bashi yang memisahkan Taiwan dan Filipina.
Taipei menyatakan telah memperingatkan pesawat China melalui radio dan menambahkan tanpa menjelaskan lebih lanjut bahwa militer Taiwan telah meluncurkan "rudal" untuk "memantau" pergerakan mereka.
Kementerian Pertahanan Taiwan tidak merinci jenis pesawat yang dikirim Angkatan Udara China di dekat wilayah pulau itu seperti dikutip dari Sputnik.
Angkatan Udara Taiwan menerbangkan jet-jet tempurnya hanya beberapa jam setelah pemerintah Taiwan menunjuk Menteri Pertahanan baru Chiu Kuo-Cheng, yang akan ditugaskan untuk mereformasi pasukan militer. Taipei menyatakan tujuan untuk menerapkan taktik perang "perang asimetris" dan "zona abu-abu" dalam persiapannya untuk "serangan" potensial oleh China.
China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, dengan klaim teritorial itu sebagian diakui oleh mayoritas komunitas internasional melalui penerapan apa yang disebut kebijakan "satu China". Meskipun Beijing tidak melakukan kontrol langsung atas pulau itu, militer China mengirimkan kapal perang dan pesawatnya ke Selat Taiwan yang memisahkan wilayahnya dari daratan China.
Misi-misi ini dikutuk oleh Amerika Serikat (AS), yang meskipun mengadopsi kebijakan "satu China" di abad ke-20, telah semakin menegaskan dukungannya terhadap Taiwan, menghubungi Taipei secara langsung dan merundingkan penjualan senjata ke pulau itu. Washington juga baru-baru ini mengirim kapal perangnya ke Selat Taiwan di bawah pra-teks untuk memastikan kebebasan navigasi melaluinya.
Beijing mengecam keras tindakan Washington, memperingatkan bahwa provokasi di Laut China Selatan dan Selat Taiwan suatu hari nanti bisa mengakibatkan insiden bersenjata. China mengecam AS karena mencoba mencampuri urusan yang dianggap Beijing sepenuhnya sebagai urusan domestik.
Taipei menyatakan telah memperingatkan pesawat China melalui radio dan menambahkan tanpa menjelaskan lebih lanjut bahwa militer Taiwan telah meluncurkan "rudal" untuk "memantau" pergerakan mereka.
Kementerian Pertahanan Taiwan tidak merinci jenis pesawat yang dikirim Angkatan Udara China di dekat wilayah pulau itu seperti dikutip dari Sputnik.
Angkatan Udara Taiwan menerbangkan jet-jet tempurnya hanya beberapa jam setelah pemerintah Taiwan menunjuk Menteri Pertahanan baru Chiu Kuo-Cheng, yang akan ditugaskan untuk mereformasi pasukan militer. Taipei menyatakan tujuan untuk menerapkan taktik perang "perang asimetris" dan "zona abu-abu" dalam persiapannya untuk "serangan" potensial oleh China.
China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, dengan klaim teritorial itu sebagian diakui oleh mayoritas komunitas internasional melalui penerapan apa yang disebut kebijakan "satu China". Meskipun Beijing tidak melakukan kontrol langsung atas pulau itu, militer China mengirimkan kapal perang dan pesawatnya ke Selat Taiwan yang memisahkan wilayahnya dari daratan China.
Misi-misi ini dikutuk oleh Amerika Serikat (AS), yang meskipun mengadopsi kebijakan "satu China" di abad ke-20, telah semakin menegaskan dukungannya terhadap Taiwan, menghubungi Taipei secara langsung dan merundingkan penjualan senjata ke pulau itu. Washington juga baru-baru ini mengirim kapal perangnya ke Selat Taiwan di bawah pra-teks untuk memastikan kebebasan navigasi melaluinya.
Beijing mengecam keras tindakan Washington, memperingatkan bahwa provokasi di Laut China Selatan dan Selat Taiwan suatu hari nanti bisa mengakibatkan insiden bersenjata. China mengecam AS karena mencoba mencampuri urusan yang dianggap Beijing sepenuhnya sebagai urusan domestik.
(ian)
tulis komentar anda