Erdogan: Arab Saudi Menginginkan Drone Bersenjata Buatan Turki
Rabu, 17 Maret 2021 - 23:01 WIB
ANKARA - Arab Saudi berusaha membeli drone atau pesawat tak berawak (UAV) bersenjata dari Turki . Minat Saudi itu diungkapkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat konferensi pers.
Erdogan membuat pernyataan itu setelah menyuarakan ketidaksenangannya atas keputusan Riyadh melakukan latihan militer bersama Yunani, saingan lama Turki.
"Arab Saudi sedang melakukan latihan bersama Yunani, namun pada saat yang sama, Arab Saudi meminta kami untuk drone bersenjata. Harapan kami adalah menyelesaikan masalah ini dengan tenang tanpa memanas," ungkap Erdogan.
Bulan lalu, Saudi berpartisipasi dalam "Forum Persahabatan" di Athena, yang juga dihadiri Mesir, Prancis, Siprus, Uni Emirat Arab (UEA), dan Bahrain. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Turki mengutuk pertemuan itu.
"Tidak mungkin bagi forum mana pun untuk tidak menyertakan Turki, negara kunci di kawasannya, dan Siprus Turki, untuk membentuk mekanisme kerja sama dan persahabatan yang efektif dan berhasil sehubungan dengan tantangan di kawasan itu," papar Kemlu Turki.
Lihat infografis: Negara-negara Ini Tunda Penggunaan Vaksin AstraZeneca
Hubungan antara Ankara dan Riyadh mencapai titik terendah setelah pembunuhan jurnalis pengkritik Saudi Jamal Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul pada 2018.
Erdogan membuat pernyataan itu setelah menyuarakan ketidaksenangannya atas keputusan Riyadh melakukan latihan militer bersama Yunani, saingan lama Turki.
"Arab Saudi sedang melakukan latihan bersama Yunani, namun pada saat yang sama, Arab Saudi meminta kami untuk drone bersenjata. Harapan kami adalah menyelesaikan masalah ini dengan tenang tanpa memanas," ungkap Erdogan.
Bulan lalu, Saudi berpartisipasi dalam "Forum Persahabatan" di Athena, yang juga dihadiri Mesir, Prancis, Siprus, Uni Emirat Arab (UEA), dan Bahrain. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Turki mengutuk pertemuan itu.
"Tidak mungkin bagi forum mana pun untuk tidak menyertakan Turki, negara kunci di kawasannya, dan Siprus Turki, untuk membentuk mekanisme kerja sama dan persahabatan yang efektif dan berhasil sehubungan dengan tantangan di kawasan itu," papar Kemlu Turki.
Lihat infografis: Negara-negara Ini Tunda Penggunaan Vaksin AstraZeneca
Hubungan antara Ankara dan Riyadh mencapai titik terendah setelah pembunuhan jurnalis pengkritik Saudi Jamal Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul pada 2018.
tulis komentar anda