Tak Mau Kalah, Orangutan di San Diego Divaksin COVID-19 Eksperimental
Jum'at, 05 Maret 2021 - 19:02 WIB
"Dalam karir saya, saya belum pernah memiliki akses ke vaksin eksperimental di awal proses dan belum memiliki keinginan yang besar untuk ingin menggunakannya," papar dia.
Karen, orangutan pertama di dunia yang menjalani operasi jantung terbuka pada 1994, termasuk di antara mereka yang disuntik vaksin Covid-19.
Lamberski mengatakan kera-kera itu tidak mengalami reaksi berbahaya dan akan segera diuji antibodi untuk menentukan apakah suntikan vaksin itu berhasil.
Kasus virus Covid-19 juga telah ditemukan pada hewan di kebun binatang lain, termasuk singa dan harimau di Kebun Binatang Bronx di New York, dan singa di Kebun Binatang Barcelona di Spanyol.
Infeksi Covid-19 telah dikonfirmasi pada berbagai hewan di penjuru dunia, mulai dari anjing dan kucing hingga musang dan cerpelai. Namun, kasus-kasus itu biasanya sangat jarang.
Zoetis mulai mengembangkan vaksin Covid-19 untuk kucing dan anjing pada Februari tahun lalu setelah seekor anjing dinyatakan positif terkena virus itu di Hong Kong.
Vaksin itu dianggap aman dan efektif pada kucing dan anjing pada Oktober tahun lalu.
Hingga Februari tahun ini, suntikan vaksin belum diujicobakan pada hewan lain.
Tetapi Lamberski mengatakan kepada National Geographic bahwa memvaksinasi kera besar di kebun binatang sepadan dengan risikonya.
"Kami biasanya menggunakan vaksin yang dirancang bagi anjing dan kucing untuk disuntikan pada singa dan harimau," papar Lamberski.
Karen, orangutan pertama di dunia yang menjalani operasi jantung terbuka pada 1994, termasuk di antara mereka yang disuntik vaksin Covid-19.
Lamberski mengatakan kera-kera itu tidak mengalami reaksi berbahaya dan akan segera diuji antibodi untuk menentukan apakah suntikan vaksin itu berhasil.
Kasus virus Covid-19 juga telah ditemukan pada hewan di kebun binatang lain, termasuk singa dan harimau di Kebun Binatang Bronx di New York, dan singa di Kebun Binatang Barcelona di Spanyol.
Infeksi Covid-19 telah dikonfirmasi pada berbagai hewan di penjuru dunia, mulai dari anjing dan kucing hingga musang dan cerpelai. Namun, kasus-kasus itu biasanya sangat jarang.
Zoetis mulai mengembangkan vaksin Covid-19 untuk kucing dan anjing pada Februari tahun lalu setelah seekor anjing dinyatakan positif terkena virus itu di Hong Kong.
Vaksin itu dianggap aman dan efektif pada kucing dan anjing pada Oktober tahun lalu.
Hingga Februari tahun ini, suntikan vaksin belum diujicobakan pada hewan lain.
Tetapi Lamberski mengatakan kepada National Geographic bahwa memvaksinasi kera besar di kebun binatang sepadan dengan risikonya.
"Kami biasanya menggunakan vaksin yang dirancang bagi anjing dan kucing untuk disuntikan pada singa dan harimau," papar Lamberski.
tulis komentar anda