Parlemen Hong Kong Rusuh untuk Kedua Kali pada Mei
Senin, 18 Mei 2020 - 21:01 WIB
HONG KONG - Parlemen Hong Kong rusuh untuk kedua kali pada bulan ini saat para anggota parlemen pro-China mengontrol komite penting di lembaga itu.
Langkah itu membuka jalan untuk debat membahas rancangan Undang-undang (RUU) yang akan mengkriminalisasi mereka yang melecehkan lagu nasional China.
Anggota parlemen pro-demokrasi dicegat penjaga keamanan yang mengelilingi anggota parlemen pro-kemapanan Chan Kin-Por yang menduduki kursi ketua dalam rapat menolak keberatan prosedural oleh oposisi.
Para penjaga menggiring keluar ruangan beberapa anggota parlemen. Beberapa anggota parlemen menendang dan berteriak saat digiring keluar.
Sejumlah orang berupaya melompati para penjaga dari atas bangku untuk menguasai kursi ketua tapi kemudian terdorong mundur. Anggota parlemen dari Partai Demokrat meneriakkan “permainan licik” dan memegang tulisan “CCP (Partai Komunis China) menginjak-injak parlemen Hong Kong.”
Anggota parlemen oposisi Ted Hui meneriaki Chan bahwa rapat itu ilegal. Bahkan saat protes berlanjut, Chan menyerukan voting untuk ketua komite yang dimenangkan anggota parlemen pro-China Starry Lee.
Kubu Lee mengecam kekerasan yang terjadi dan bertekad melanjutkan pembahasan RUU lagu nasional China. “Sangat menyakitkan melihatnya dan sedih melihat majelis legislatif merosot ke level perilaku ini,” ujar anggota parlemen pro-China Martin Liao. (Baca Juga: Indonesia Masuk 63 Negara yang Dukung Penyelidikan Asal-usul Covid-19)
Ini kedua kali dalam 10 hari para anggota parlemen saling dorong saat pembahasan prosedur pemilihan ketua.
Sebelumnya, parlemen rusuh saat pembahasan usulan RUU ekstradisi yang jika disahkan dapat menyeret siapa saja diadili di pengadilan China daratan. (Baca Juga: Grand Mufti Saudi: Umat Islam Boleh Salat Ied di Rumah Saat Pandemi)
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Langkah itu membuka jalan untuk debat membahas rancangan Undang-undang (RUU) yang akan mengkriminalisasi mereka yang melecehkan lagu nasional China.
Anggota parlemen pro-demokrasi dicegat penjaga keamanan yang mengelilingi anggota parlemen pro-kemapanan Chan Kin-Por yang menduduki kursi ketua dalam rapat menolak keberatan prosedural oleh oposisi.
Para penjaga menggiring keluar ruangan beberapa anggota parlemen. Beberapa anggota parlemen menendang dan berteriak saat digiring keluar.
Sejumlah orang berupaya melompati para penjaga dari atas bangku untuk menguasai kursi ketua tapi kemudian terdorong mundur. Anggota parlemen dari Partai Demokrat meneriakkan “permainan licik” dan memegang tulisan “CCP (Partai Komunis China) menginjak-injak parlemen Hong Kong.”
Anggota parlemen oposisi Ted Hui meneriaki Chan bahwa rapat itu ilegal. Bahkan saat protes berlanjut, Chan menyerukan voting untuk ketua komite yang dimenangkan anggota parlemen pro-China Starry Lee.
Kubu Lee mengecam kekerasan yang terjadi dan bertekad melanjutkan pembahasan RUU lagu nasional China. “Sangat menyakitkan melihatnya dan sedih melihat majelis legislatif merosot ke level perilaku ini,” ujar anggota parlemen pro-China Martin Liao. (Baca Juga: Indonesia Masuk 63 Negara yang Dukung Penyelidikan Asal-usul Covid-19)
Ini kedua kali dalam 10 hari para anggota parlemen saling dorong saat pembahasan prosedur pemilihan ketua.
Sebelumnya, parlemen rusuh saat pembahasan usulan RUU ekstradisi yang jika disahkan dapat menyeret siapa saja diadili di pengadilan China daratan. (Baca Juga: Grand Mufti Saudi: Umat Islam Boleh Salat Ied di Rumah Saat Pandemi)
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(sya)
tulis komentar anda