Merusak Mental, Pangeran Harry Sebut Pers Inggris Beracun

Jum'at, 26 Februari 2021 - 18:00 WIB
Pangeran Harry dan Meghan Markle. Foto/townandcountrymag.com
LONDON - Pangeran Harry mengatakan dia mundur dari tugas kerajaannya karena pers Inggris yang "beracun" telah menghancurkan kesehatan mentalnya. Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak meninggalkan layanan publik.

Cucu Ratu Elizabeth dan istrinya yang berkebangsaan Amerika, Meghan Markle (39), mengirimkan gelombang kejut ke seluruh kerajaan pada Januari 2020 ketika mereka mengumumkan niat mereka untuk mundur dari tugas kerajaan dan memulai hidup baru melintasi Atlantik.

"Itu tidak pernah pergi begitu saja. Itu lebih melangkah mundur daripada melangkah turun, ada lingkungan yang sangat sulit seperti yang saya pikir banyak orang lihat," kata Harry dalam sebuah wawancara dengan James Corden, pembawa acara "Late Late Show" di Amerika Serikat.

"Kita semua tahu seperti apa pers Inggris, dan itu menghancurkan kesehatan mental saya, saya merasa seperti beracun. Jadi saya melakukan apa yang dilakukan oleh suami mana pun dan apa yang akan dilakukan ayah mana pun, saya perlu mengeluarkan keluarga saya dari sini (Inggris)," imbuhnya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (26/2/2021).

Sebelum mereka pindah ke California, pasangan itu mengeluh tentang perlakuan tabloid Inggris terhadap Meghan, yang ayahnya berkulit putih dan ibunya adalah Afrika-Amerika. Beberapa di antaranya menurut mereka merupakan bentuk perundungan atau rasisme.



Awal bulan ini, Meghan berhasil menggugat satu tabloid karena melanggar privasinya dengan mencetak kutipan dari surat yang dia tulis kepada ayahnya, sementara bulan lalu Harry memenangkan kasus pencemaran nama baik terhadap surat kabar yang sama atas sebuah cerita yang mengatakan dia telah meninggalkan militer.





Minggu lalu, Istana Buckingham mengumumkan Harry dan Meghan telah melakukan perpisahan terakhir dengan keluarga kerajaan, dan tidak akan kembali sebagai anggota yang bekerja dan akan kehilangan perlindungan mereka.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More