Ratusan Negara Serukan Investigasi Covid-19, Presiden China Siap Bicara
Senin, 18 Mei 2020 - 15:54 WIB
BEIJING - Presiden China Xi Jinping akan menyampaikan pidato hari Senin (18/5/2020) dalam upacara pembukaan sesi ke-73 Majelis Kesehatan Dunia (WHA) melalui tautan video. Pemimpin rezim komunis ini akan pidato atas undangan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, seperti dikutip New York Times, mengonfirmasi rencana pidato Xi Jinping tersebut. Zhao mengatakan masih terlalu dini untuk memulai penyelidikan tentang asal-usul dan penyebaran virus corona baru penyebab Covid-19 yang telah menewaskan lebih dari 300.000 orang di seluruh dunia.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan negara di dunia mendukung seruan penyelidikan independen tentang asal-usul pandemi Covid-19. Indonesia ikut jadi bagian dari ratusan negara tersebut.
Seruan ini awalnya muncul dari Australia, namun rancangan resolusi dibuat oleh Uni Eropa.
Wakil Kepala Staf Kesehatan Australia Paul Kelly mengatakan mosi yang diajukan ke Majelis Kesehatan Dunia malam ini tidak akan melemah karena tidak secara khusus menyebut China.
Seperti diketahui, virus corona baru, SARS-Cov-2, penyebab penyakit Covid-19 pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, pada Desember 2019. Virus itu dengan cepat menyebar ke seluruh dunia dan menjadi pandemi global.
"Saya pikir hal yang paling penting—alih-alih menyalahkan salah satu negara atau negara lain—adalah bahwa kita sampai pada dasar dari apa yang terjadi," katanya, seperti dikutip media Australia,Daily Telegraph. (Baca: Indonesia Masuk 63 Negara yang Dukung Penyelidikan Asal-usul Covid-19 )
“Dan sebagian dari itu adalah tentang asal-usulnya, dari mana virus ini berasal— seperti yang kita pahami, menjadi penyakit zoonosis, menyebar dari hewan atau hewan ke manusia—saya pikir itu adalah komponen penting darinya," ujar dia.
Penyelidikan internasional dan independen ini tidak bermaksud menyalahkan salah satu negara, tapi untuk membuat rumusan untuk menghadapi pandemi serupa di masa depan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, seperti dikutip New York Times, mengonfirmasi rencana pidato Xi Jinping tersebut. Zhao mengatakan masih terlalu dini untuk memulai penyelidikan tentang asal-usul dan penyebaran virus corona baru penyebab Covid-19 yang telah menewaskan lebih dari 300.000 orang di seluruh dunia.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan negara di dunia mendukung seruan penyelidikan independen tentang asal-usul pandemi Covid-19. Indonesia ikut jadi bagian dari ratusan negara tersebut.
Seruan ini awalnya muncul dari Australia, namun rancangan resolusi dibuat oleh Uni Eropa.
Wakil Kepala Staf Kesehatan Australia Paul Kelly mengatakan mosi yang diajukan ke Majelis Kesehatan Dunia malam ini tidak akan melemah karena tidak secara khusus menyebut China.
Seperti diketahui, virus corona baru, SARS-Cov-2, penyebab penyakit Covid-19 pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, pada Desember 2019. Virus itu dengan cepat menyebar ke seluruh dunia dan menjadi pandemi global.
"Saya pikir hal yang paling penting—alih-alih menyalahkan salah satu negara atau negara lain—adalah bahwa kita sampai pada dasar dari apa yang terjadi," katanya, seperti dikutip media Australia,Daily Telegraph. (Baca: Indonesia Masuk 63 Negara yang Dukung Penyelidikan Asal-usul Covid-19 )
“Dan sebagian dari itu adalah tentang asal-usulnya, dari mana virus ini berasal— seperti yang kita pahami, menjadi penyakit zoonosis, menyebar dari hewan atau hewan ke manusia—saya pikir itu adalah komponen penting darinya," ujar dia.
Penyelidikan internasional dan independen ini tidak bermaksud menyalahkan salah satu negara, tapi untuk membuat rumusan untuk menghadapi pandemi serupa di masa depan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda