Patut Dicontoh, Wanita Saudi Dihukum Mati karena Bunuh PRT Bangladesh

Rabu, 17 Februari 2021 - 07:03 WIB
Seorang wanita Arab Saudi dihukum mati karena membunuh pembantu rumah tangganya asal Bangladesh. Foto/Ilustrasi SINDOnews.com
RIYADH - Pengadilan pidana di Arab Saudi telah menjatuhkan hukuman mati kepada seorang wanita lokal karena membunuh pembantu rumah tangga (PRT)-nya asal Bangladesh . Seorang menteri Bangladesh memuji vonis tersebut dan menyebutnya sebagai putusan langka yang patut dicontoh.

Ayesha al-Jizani dijatuhi hukuman mati pada hari Minggu oleh pengadilan karena membunuh Abiron Begum pada Maret 2019, sekitar dua tahun setelah Begum pergi ke negara Teluk untuk mencari pekerjaan dengan bayaran yang lebih baik. Pejabat pemerintah Bangladesh juga mengonfirmasi vonis mati majikan Begum tersebut.



Kerabat Begum sebelumnya mendesak pemerintah Bangladesh untuk mengambil tindakan terhadap para perantara yang "menipu" Begum, 40, untuk mengambil pekerjaan di Arab Saudi empat tahun lalu.



“(Dia) ingin pergi ke luar negeri untuk mendapatkan lebih banyak uang sehingga dia bisa membayar untuk orang tuanya yang sudah lanjut usia,” kata Ayub Ali, saudara ipar Begum, kepada Thomson Reuters Foundation, Rabu (17/2/2021).

“Mereka mulai menyiksanya dua minggu setelah dia pergi. Dia akan menelepon kami dan menangis...kami memohon para perantara di sini untuk membawanya kembali, tetapi tidak ada yang mendengarkan kami."

Pejabat senior di Kementerian Ekspatriat Bangladesh,Ahmed Munirus Saleheen, mengatakan suami Jizani dipenjara selama tiga tahun karena gagal membantu Begum mengakses perawatan medis dan membuatnya bekerja di luar rumah secara ilegal.

Menurutnya, putra Jizani juga dikirim ke fasilitas tahanan remaja selama tujuh bulan.

Para pegiat mengatakan putusan pengadilan Saudi terhadap seorang majikan tidak biasa. “Saya telah bekerja di bidang migrasi selama beberapa tahun dan saya tidak pernah mendengar putusan seperti itu,” kata Shakirul Islam, kepala Program Ovibashi Karmi Unnayan, yang menangani hak-hak migran di Bangladesh.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More