Iran Desak Pemerintah Baru AS Tidak Ikuti Jejak Pendahulu Mereka
Rabu, 10 Februari 2021 - 19:48 WIB
TEHERAN - Iran mendesak pemerintah baru Amerika Serikat (AS) untuk tidak mengikuti jejak pemerintah sebelumnya. Menurut Teheran, pemerintah baru AS di bawah pimpinan Joe Biden harusnya mampu membuat terobosan dalam membangun hubungan yang lebih baik dengan Iran.
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menyatakan, pemerintah sebelumnya, di bawah pimpinan Donald Trump terus menerapkan apa yang dia sebut terorisme ekonomi. Bahkan, jelasnya, pandemi Covid-19 pun tidak berhasil membuat pemerintah AS sebelumnya untuk menghentikan serangannya terhadap Iran.
"Donald Trump bertaruh pada mitos bahwa Iran adalah negara yang dapat dipaksa untuk memilih antara runtuh dan tunduk. Kita semua telah menyaksikan hasil dari taruhan tersebut," ujarnya.
Tetapi, papar Zarif, kenyataannya Trump bukanlah orang yang pertama, atau kedua, melainkan dia adalah Presiden AS ketujuh yang secara berturut-turut membuat taruhan yang persis sama dan kalah.
"Dengan pemerintahan baru di Washington, terdapat peluang untuk mencoba pendekatan yang baru. Tapi, jenderal peluang saat ini akan berlalu dengan cepat," ucapnya pada Rabu (10/2/2021).
"Tidak lama lagi, pemerintah saya akan terpaksa untuk mengambil tindakan perbaikan lebih lanjut sebagai tanggapan atas kegagalan besar AS dan Eropa untuk memenuhi komitmen mereka berdasarkan kesepakatan nuklir Iran," sambungnya.
Zarif mengatakan, tindakan perbaikan ini, sebagaimana telah ditentukan oleh Parlemen Iran, dan sesuai dengan hak mereka adalah peningkatan program nuklir kami dan pengurangan kerjasama kami dengan pengawas IAEA.
"Hal ini dapat dihindari apabila AS memutuskan untuk belajar dari kegagalan maksimum Trump daripada bersandar kepadanya," ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Zarif juga mengatakan bahwa Iran telah berkali-kali membuktikan disiapkan untuk interaksi dan kerjasama untuk tujuan bersama dengan negara tetangga.
Dirinya menyebut, tujuan konsisten Iran dalam semua upaya adalah membangun wilayah yang lebih stabil, damai dan sejahtera, dan kami telah mengusulkan inisiatif terkait hal ini.
"Saya berharap para tetangga kami telah menyadari bahwa mereka tidak bisa mengandalkan pihak asing untuk memberi mereka keamanan. Kita perlu bergantung kepada satu salam lain, karena geografi telah menakdirkan bahwa kita akan tetap bertetangga selamanya," ungkapnya.
"Kami, orang Iran melakukan apa yang kami katakan dan yang terpenting kami selalu menepati janji kami. Pada peringatan revolusi kami, saya tegaskan kembali ajakan Iran untuk memanfaatkan jendela kesempatan saat ini untuk menerima dialog dan menyingkirkan permusuhan sia-sia terhadap rakyat Iran," tukasnya.
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menyatakan, pemerintah sebelumnya, di bawah pimpinan Donald Trump terus menerapkan apa yang dia sebut terorisme ekonomi. Bahkan, jelasnya, pandemi Covid-19 pun tidak berhasil membuat pemerintah AS sebelumnya untuk menghentikan serangannya terhadap Iran.
"Donald Trump bertaruh pada mitos bahwa Iran adalah negara yang dapat dipaksa untuk memilih antara runtuh dan tunduk. Kita semua telah menyaksikan hasil dari taruhan tersebut," ujarnya.
Tetapi, papar Zarif, kenyataannya Trump bukanlah orang yang pertama, atau kedua, melainkan dia adalah Presiden AS ketujuh yang secara berturut-turut membuat taruhan yang persis sama dan kalah.
"Dengan pemerintahan baru di Washington, terdapat peluang untuk mencoba pendekatan yang baru. Tapi, jenderal peluang saat ini akan berlalu dengan cepat," ucapnya pada Rabu (10/2/2021).
"Tidak lama lagi, pemerintah saya akan terpaksa untuk mengambil tindakan perbaikan lebih lanjut sebagai tanggapan atas kegagalan besar AS dan Eropa untuk memenuhi komitmen mereka berdasarkan kesepakatan nuklir Iran," sambungnya.
Zarif mengatakan, tindakan perbaikan ini, sebagaimana telah ditentukan oleh Parlemen Iran, dan sesuai dengan hak mereka adalah peningkatan program nuklir kami dan pengurangan kerjasama kami dengan pengawas IAEA.
"Hal ini dapat dihindari apabila AS memutuskan untuk belajar dari kegagalan maksimum Trump daripada bersandar kepadanya," ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Zarif juga mengatakan bahwa Iran telah berkali-kali membuktikan disiapkan untuk interaksi dan kerjasama untuk tujuan bersama dengan negara tetangga.
Dirinya menyebut, tujuan konsisten Iran dalam semua upaya adalah membangun wilayah yang lebih stabil, damai dan sejahtera, dan kami telah mengusulkan inisiatif terkait hal ini.
"Saya berharap para tetangga kami telah menyadari bahwa mereka tidak bisa mengandalkan pihak asing untuk memberi mereka keamanan. Kita perlu bergantung kepada satu salam lain, karena geografi telah menakdirkan bahwa kita akan tetap bertetangga selamanya," ungkapnya.
"Kami, orang Iran melakukan apa yang kami katakan dan yang terpenting kami selalu menepati janji kami. Pada peringatan revolusi kami, saya tegaskan kembali ajakan Iran untuk memanfaatkan jendela kesempatan saat ini untuk menerima dialog dan menyingkirkan permusuhan sia-sia terhadap rakyat Iran," tukasnya.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda