Drone LongShot Bisa Meluncur dari Jet Tempur, Serang Banyak Target
Rabu, 10 Februari 2021 - 06:06 WIB
WASHINGTON - Badan Proyek Penelitian Canggih Pertahanan (DARPA) Amerika Serikat (AS) ingin membuat drone yang diluncurkan dari udara dan membawa persenjataan yang lebih kecil.
Konsep drone itu mirip boneka sarang Rusia yang mematikan karena berisi banyak rudal.
Jika berhasil, drone baru bernama LongShot itu memungkinkan pesawat berawak yang mahal seperti jet tempur dan pembom untuk menjaga jarak dari sasaran saat drone bergerak maju dan menyerang banyak target menggunakan senjata yang diluncurkan sendiri.
Baca Juga: Kapal Selam Jepang Bertabrakan dengan Kapal Nelayan
"Program LongShot mengubah paradigma operasi pertempuran udara dengan mendemonstrasikan kendaraan tak berawak yang diluncurkan dari udara yang mampu menggunakan senjata udara-ke-udara terkini dan canggih," ungkap Letnan Kolonel Paul Calhoun, manajer program Kantor Teknologi Taktis DARPA .
Lihat video: Air Belum Surut, Pemkot Pekalongan Tetapkan Darurat Banjir
"LongShot akan mengganggu pengembangan senjata tradisional dengan menyediakan cara alternatif untuk menghasilkan kemampuan tempur," papar dia.
Dengan program LongShot, DARPA berencana mengeksplorasi propulsi multimodal, yang dianggap sebagai kunci untuk konsep operasi drone.
"Sistem udara yang menggunakan propulsi multi-moda dapat memanfaatkan kecepatan yang lebih lambat, kendaraan udara yang lebih hemat bahan bakar untuk masuk, sambil mempertahankan rudal udara-ke-udara yang sangat energik untuk permainan akhir," ungkap Departemen Pertahanan AS dalam materi anggaran tahun fiskal 2021.
Konsep drone itu mirip boneka sarang Rusia yang mematikan karena berisi banyak rudal.
Jika berhasil, drone baru bernama LongShot itu memungkinkan pesawat berawak yang mahal seperti jet tempur dan pembom untuk menjaga jarak dari sasaran saat drone bergerak maju dan menyerang banyak target menggunakan senjata yang diluncurkan sendiri.
Baca Juga: Kapal Selam Jepang Bertabrakan dengan Kapal Nelayan
"Program LongShot mengubah paradigma operasi pertempuran udara dengan mendemonstrasikan kendaraan tak berawak yang diluncurkan dari udara yang mampu menggunakan senjata udara-ke-udara terkini dan canggih," ungkap Letnan Kolonel Paul Calhoun, manajer program Kantor Teknologi Taktis DARPA .
Lihat video: Air Belum Surut, Pemkot Pekalongan Tetapkan Darurat Banjir
"LongShot akan mengganggu pengembangan senjata tradisional dengan menyediakan cara alternatif untuk menghasilkan kemampuan tempur," papar dia.
Dengan program LongShot, DARPA berencana mengeksplorasi propulsi multimodal, yang dianggap sebagai kunci untuk konsep operasi drone.
"Sistem udara yang menggunakan propulsi multi-moda dapat memanfaatkan kecepatan yang lebih lambat, kendaraan udara yang lebih hemat bahan bakar untuk masuk, sambil mempertahankan rudal udara-ke-udara yang sangat energik untuk permainan akhir," ungkap Departemen Pertahanan AS dalam materi anggaran tahun fiskal 2021.
tulis komentar anda