Pakar: Penyintas Covid-19 Bisa Miliki Imunitas hingga 5 Bulan
Senin, 08 Februari 2021 - 03:00 WIB
LONDON - Orang yang pernah menderita Covid-19 sangat mungkin memiliki kekebalan terhadap virus ini, setidaknya selama lima bulan. Tetapi, ada bukti bahwa mereka yang memiliki antibody , mungkin masih dapat membawa dan menyebarkan virus.
Temuan awal oleh para ilmuwan di Public Health England (PHE) menunjukkan bahwa infeksi ulang pada orang yang memiliki antibodi Covid-19 dari infeksi masa lalu jarang terjadi, dengan hanya 44 kasus ditemukan di antara 6.614 orang yang sebelumnya terinfeksi dalam penelitian tersebut.
Tetapi, para ahli memperingatkan bahwa temuan itu berarti orang yang tertular penyakit pada gelombang pertama pandemi pada bulan-bulan awal 2020, sekarang mungkin rentan untuk tertular lagi.
Mereka juga memperingatkan bahwa orang dengan apa yang disebut "kekebalan alami" - yang didapat melalui infeksi - mungkin masih dapat membawa Covid-19 di hidung dan tenggorokan mereka, dan tanpa disadari dapat menularkannya.
“Kami sekarang tahu bahwa kebanyakan dari mereka yang pernah terkena virus, dan mengembangkan antibodi, terlindung dari infeksi ulang. Tetapi, ini tidak total dan kami belum tahu berapa lama perlindungan itu bertahan,” kata Susan Hopkins, penasihat medis senior di PHE dan salah satu pemimpin penelitian.
“Ini berarti, bahkan jika Anda yakin Anda sudah mengidap penyakit dan terlindungi, Anda dapat diyakinkan bahwa sangat kecil kemungkinannya Anda akan mengembangkan infeksi parah. Tetapi, masih ada risiko Anda dapat terinfeksi dan menularkannya ke orang lain," sambungnya, seperti dilansir Japan Today.
Sementara itu, PHE mengatakan, temuan mereka tidak membahas antibodi atau tanggapan kekebalan lainnya terhadap vaksin yang sekarang sedang diluncurkan untuk melawan Covid-19, atau tentang seberapa efektif vaksin itu. "Tanggapan vaksin akan dipertimbangkan akhir tahun ini, " katanya.
Temuan awal oleh para ilmuwan di Public Health England (PHE) menunjukkan bahwa infeksi ulang pada orang yang memiliki antibodi Covid-19 dari infeksi masa lalu jarang terjadi, dengan hanya 44 kasus ditemukan di antara 6.614 orang yang sebelumnya terinfeksi dalam penelitian tersebut.
Baca Juga
Tetapi, para ahli memperingatkan bahwa temuan itu berarti orang yang tertular penyakit pada gelombang pertama pandemi pada bulan-bulan awal 2020, sekarang mungkin rentan untuk tertular lagi.
Mereka juga memperingatkan bahwa orang dengan apa yang disebut "kekebalan alami" - yang didapat melalui infeksi - mungkin masih dapat membawa Covid-19 di hidung dan tenggorokan mereka, dan tanpa disadari dapat menularkannya.
“Kami sekarang tahu bahwa kebanyakan dari mereka yang pernah terkena virus, dan mengembangkan antibodi, terlindung dari infeksi ulang. Tetapi, ini tidak total dan kami belum tahu berapa lama perlindungan itu bertahan,” kata Susan Hopkins, penasihat medis senior di PHE dan salah satu pemimpin penelitian.
“Ini berarti, bahkan jika Anda yakin Anda sudah mengidap penyakit dan terlindungi, Anda dapat diyakinkan bahwa sangat kecil kemungkinannya Anda akan mengembangkan infeksi parah. Tetapi, masih ada risiko Anda dapat terinfeksi dan menularkannya ke orang lain," sambungnya, seperti dilansir Japan Today.
Sementara itu, PHE mengatakan, temuan mereka tidak membahas antibodi atau tanggapan kekebalan lainnya terhadap vaksin yang sekarang sedang diluncurkan untuk melawan Covid-19, atau tentang seberapa efektif vaksin itu. "Tanggapan vaksin akan dipertimbangkan akhir tahun ini, " katanya.
tulis komentar anda