Diplomatnya Dijebloskan ke Penjara, Eropa Takut Iran Balas Dendam
Jum'at, 05 Februari 2021 - 01:59 WIB
BRUSSELS - Pejabat intelijen di Eropa khawatir akan aksi balas dendam yang dilakukan Iran setelah seorang diplomatnya dijebloskan ke penjara karena merencanakan pengemboman pada 2018 lalu.
Pengadilan di Antwerp, Belgia, menghukum seorang diplomat Iran Assadollah Assadi dengan hukuman 20 tahun penjara. Assadi diyatakan bersalah atas rencana untuk mengebom pertemuan Dewan Nasional Perlawanan Iran bulan Juni 2018, sebuah kelompok pembangkang yang diasingkan, di Paris, Prancis.
Meskipun Republik Islam telah dituduh melakukan banyak operasi kekerasan di Eropa selama 1980-an dan 1990-an, Assadi - yang oleh sumber intelijen Eropa digambarkan sebagai operasi intelijen di bawah kedok diplomatik - adalah diplomat Iran pertama yang dihukum dan dipenjara di Eropa sejak 1979.
"Assadi adalah orang Pasukan Quds," kata seorang perwira intelijen militer Belgia yang bekerja di bawah perlindungan diplomatik di Timur Tengah, merujuk pada cabang operasi eksternal Korps Garda Revolusi Islam.
"Kami telah mengumpulkan intelijen eksplisit bahwa dia bertanggung jawab atas operasi Eropa yang menargetkan para pembangkang Iran di seluruh Eropa menggunakan pos diplomatiknya di Wina sebagai basis operasi," kata pejabat itu, menambahkan bahwa inilah mengapa jaksa penuntut tidak mempertimbangkan kekebalan diplomatik untuk Assadi.
"Tapi kepastian kami tentang perannya juga sangat menegaskan bahwa Iran akan melihat ini jauh melampaui operasi penegakan hukum normal, mereka akan melihatnya sebagai operasi terhadap mereka dan dapat merespon dengan sangat baik dengan cukup agresif, seperti Assadi mengancam kami," imbuh pejabat itu yang minta informasinya dirahasiakan seperti dikutip dari Business Insider, Jumat (5/2/2021)
Pada bulan Maret, Assadi dilaporkan telah memperingatkan polisi Belgia bahwa peran resminya sebagai agen Iran berarti bahwa target Belgia atau Eropa dapat diserang atau ditekan untuk memaksa pembebasannya jika dia dihukum - sebuah ancaman yang menurut intelijen Belgia dapat dipercaya.
Pejabat Belgia itu mengatakan kepada Insider bahwa keamanan di sekitar situs-situs utama di Eropa dan luar negeri akan diperiksa, dan dalam beberapa kasus kemungkinan akan meningkat, setelah vonis dijatuhkan pada hari Kamis kemarin.
Pengadilan di Antwerp, Belgia, menghukum seorang diplomat Iran Assadollah Assadi dengan hukuman 20 tahun penjara. Assadi diyatakan bersalah atas rencana untuk mengebom pertemuan Dewan Nasional Perlawanan Iran bulan Juni 2018, sebuah kelompok pembangkang yang diasingkan, di Paris, Prancis.
Meskipun Republik Islam telah dituduh melakukan banyak operasi kekerasan di Eropa selama 1980-an dan 1990-an, Assadi - yang oleh sumber intelijen Eropa digambarkan sebagai operasi intelijen di bawah kedok diplomatik - adalah diplomat Iran pertama yang dihukum dan dipenjara di Eropa sejak 1979.
"Assadi adalah orang Pasukan Quds," kata seorang perwira intelijen militer Belgia yang bekerja di bawah perlindungan diplomatik di Timur Tengah, merujuk pada cabang operasi eksternal Korps Garda Revolusi Islam.
"Kami telah mengumpulkan intelijen eksplisit bahwa dia bertanggung jawab atas operasi Eropa yang menargetkan para pembangkang Iran di seluruh Eropa menggunakan pos diplomatiknya di Wina sebagai basis operasi," kata pejabat itu, menambahkan bahwa inilah mengapa jaksa penuntut tidak mempertimbangkan kekebalan diplomatik untuk Assadi.
"Tapi kepastian kami tentang perannya juga sangat menegaskan bahwa Iran akan melihat ini jauh melampaui operasi penegakan hukum normal, mereka akan melihatnya sebagai operasi terhadap mereka dan dapat merespon dengan sangat baik dengan cukup agresif, seperti Assadi mengancam kami," imbuh pejabat itu yang minta informasinya dirahasiakan seperti dikutip dari Business Insider, Jumat (5/2/2021)
Pada bulan Maret, Assadi dilaporkan telah memperingatkan polisi Belgia bahwa peran resminya sebagai agen Iran berarti bahwa target Belgia atau Eropa dapat diserang atau ditekan untuk memaksa pembebasannya jika dia dihukum - sebuah ancaman yang menurut intelijen Belgia dapat dipercaya.
Pejabat Belgia itu mengatakan kepada Insider bahwa keamanan di sekitar situs-situs utama di Eropa dan luar negeri akan diperiksa, dan dalam beberapa kasus kemungkinan akan meningkat, setelah vonis dijatuhkan pada hari Kamis kemarin.
tulis komentar anda