Pakar: Vaksin Covid-19 Palsu Mulai Diperjualbelikan di Dark Web

Senin, 25 Januari 2021 - 04:30 WIB
Ilustrasi
PARIS - Dengan pasokan vaksin Covid-19 yang masih sangat terbatas, pasar gelap untuk vaksin palsu mulai bermunculan secara online . Para penjahat mencari keuntungan dari orang-orang yang mencari cara alternatif untuk mendapatkan suntikan vaksin.

Meskipun persaingan global untuk vaksin menghasilkan beberapa kemenangan, distribusi tetap menjadi masalah. Peluncuran vaksin yang lambat telah meninggalkan antrian panjang untuk obat-obatan yang menyelamatkan nyawa. Kondisi ini meninggalkan celah bagi para pedagang dan penjahat untuk mengeksploitasi, seringkali dengan konsekuensi hukum yang ringan dan keuntungan finansial yang signifikan.



“Di web gelap, para penyelundup menjual vaksin (Covid-19) dengan harga USD 1.000 (perdosis),” kata Bernard Leroy, Direktur Institut Internasional untuk Penelitian terhadap Pengobatan Palsu (IRACM).

"Perdagangan obat palsu, termasuk vaksin, sekitar 20 kali lebih sedikit berbahaya dan 20 kali lebih menguntungkan daripada perdagangan narkoba, dengan perdagangan global obat-obatan terlarang bernilai sekitar USD 200 miliar," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya.



Jeffrey Kemprecos, Direktur Komunikasi, Urusan Pemerintah dan Akses Pasar untuk Wilayah Teluk GlaxoSmithKline (GSK) menuturkan, obat palsu, termasuk vaksin dapat meracuni orang yang menggunakannya, gagal menghasilkan kekebalan atau penyembuhan, dan dalam kasus yang ekstrim, membunuh.

“Ada banyak uang yang bisa dihasilkan dengan hampir tanpa risiko hukuman,” Abigail Jones, Direktur Komunikasi di Federasi Internasional Produsen dan Asosiasi Farmasi (IFPMA) menjelaskan.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More