Rusia Sambut Baik Usulan Biden Perpanjang Perjanjian New START
Jum'at, 22 Januari 2021 - 23:44 WIB
MOSKOW - Kremlin menyambut baik proposal Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk memperpanjang perjanjian kontrol senjata nuklir terakhir yang tersisa antara kedua negara, yang akan berakhir dalam waktu kurang dari dua minggu.
Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa Rusia berdiri untuk memperpanjang pakta dan menunggu untuk melihat rincian proposal AS.
Gedung Putih mengatakan Kamis bahwa Biden telah mengusulkan ke Rusia perpanjangan lima tahun perjanjian New START.
"Kami hanya dapat menyambut keinginan politik untuk memperpanjang dokumen tersebut," kata Peskov.
"Tapi semua akan bergantung pada detail proposal," imbuhnya seperti dikutip dari The Associated Press, Jumat (22/1/2021).
Perjanjian New START , yang ditandatangani pada tahun 2010 oleh Presiden Barack Obama dan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, membatasi setiap negara tidak lebih dari 1.550 hulu ledak nuklir yang dikerahkan dan 700 rudal dan pembom yang dikerahkan, dan inspeksi di tempat untuk memverifikasi kepatuhan terhadap perjanjian. Perjanjian New START sendiri dakan kedaluwarsa pada 5 Februari.
Rusia telah lama mengusulkan untuk memperpanjang pakta tanpa syarat atau perubahan apa pun, tetapi pemerintahan mantan Presiden Donald Trump menunggu hingga tahun lalu untuk memulai pembicaraan dan membuat perpanjangan itu bergantung pada serangkaian tuntutan. Pembicaraan kemudian terhenti, dan perundingan berbulan-bulan telah gagal mempersempit perbedaan.
"Kondisi tertentu untuk perpanjangan telah diajukan, dan beberapa di antaranya benar-benar tidak dapat kami terima, jadi mari kita lihat dulu apa yang ditawarkan AS," ujar Peskov.
Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa Rusia berdiri untuk memperpanjang pakta dan menunggu untuk melihat rincian proposal AS.
Gedung Putih mengatakan Kamis bahwa Biden telah mengusulkan ke Rusia perpanjangan lima tahun perjanjian New START.
"Kami hanya dapat menyambut keinginan politik untuk memperpanjang dokumen tersebut," kata Peskov.
"Tapi semua akan bergantung pada detail proposal," imbuhnya seperti dikutip dari The Associated Press, Jumat (22/1/2021).
Perjanjian New START , yang ditandatangani pada tahun 2010 oleh Presiden Barack Obama dan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, membatasi setiap negara tidak lebih dari 1.550 hulu ledak nuklir yang dikerahkan dan 700 rudal dan pembom yang dikerahkan, dan inspeksi di tempat untuk memverifikasi kepatuhan terhadap perjanjian. Perjanjian New START sendiri dakan kedaluwarsa pada 5 Februari.
Rusia telah lama mengusulkan untuk memperpanjang pakta tanpa syarat atau perubahan apa pun, tetapi pemerintahan mantan Presiden Donald Trump menunggu hingga tahun lalu untuk memulai pembicaraan dan membuat perpanjangan itu bergantung pada serangkaian tuntutan. Pembicaraan kemudian terhenti, dan perundingan berbulan-bulan telah gagal mempersempit perbedaan.
"Kondisi tertentu untuk perpanjangan telah diajukan, dan beberapa di antaranya benar-benar tidak dapat kami terima, jadi mari kita lihat dulu apa yang ditawarkan AS," ujar Peskov.
Lihat Juga :
tulis komentar anda