Diplomatnya Kerap 'Dilecehkan', Iran Ancam Laporkan AS ke Mahkamah Internasional

Senin, 18 Januari 2021 - 02:43 WIB
Iran menuturkan bahwa mereka telah secara resmi memberitahu AS bahwa mereka akan mengajukan keluhan kepada Mahkamah Internasional atas tindakan ilegal Washington terhadap diplomat Iran yang bekerja di luar negeri. Foto/REUTERS
TEHERAN - Iran menuturkan bahwa mereka telah secara resmi memberitahu Amerika Serikat (AS) bahwa mereka akan mengajukan keluhan kepada Mahkamah Internasional atas "tindakan ilegal" Washington terhadap diplomat Iran yang bekerja di luar negeri. Teheran menuturkan, Washington kerap "melecehkan" diplomat Iran di luar negeri.

"Pemerintah AS telah lama menganiaya diplomat Iran dan keluarganya di organisasi internasional di AS melanggar hukum internasional, dan tindakan ini telah mengganggu pekerjaan diplomat Iran di beberapa negara," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh.



Menurut Khatibzadeh, Iran secara resmi mengeluarkan catatan peringatan kepada AS melalui Kedutaan Besar Swiss, dengan catatan mengenai "tindakan ilegal" AS terhadap diplomat Iran yang bekerja di organisasi internasional termasuk PBB, Bank Dunia dan IMF, di mana semuanya yang berkantor pusat di Amerika Serikat.

"Terlepas dari komitmennya untuk menjadi tuan rumah bagi beberapa organisasi internasional, pemerintah AS tidak pernah menjadi tuan rumah yang layak (bagi organisasi internasional)," ujarnya.



"Sepanjang sejarah telah berusaha untuk melecehkan para diplomat dan keluarga serta anak-anak diplomat negara yang memiliki perbedaan dengan mereka," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Senin (18/1/2021)

Peringatan itu muncul setelah putaran baru sanksi AS terhadap Iran, yan, kali ini menargetkan organisasi sektor pertahanan Iran, serta perusahaan dan orang-orang China dan Uni Emirat Arab (UEA) atas penjualan produk baja ke Iran dan/atau asosiasi dengan Jalur Pelayaran Iran
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(esn)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More