Perusahaan China Bantah Kirim Masker N95 Palsu ke AS
Jum'at, 15 Mei 2020 - 01:42 WIB
BEIJING - Sebuah perusahaan China membantah bertanggung jawab atas masker N95 palsu yang tiba di Amerika Serikat (AS) dengan nama perusahaan tersebut.
Pada bulan Maret, kotak-kotak masker N95 tiba di Los Angeles, AS, untuk membantu petugas kesehatan garis depan memerangi wabah virus Corona. Masker-masker itu telah dicap aman bagi pekerja kesehatan oleh pemerintah AS.
Namun menurut investigasi Associated Press (AP), masker-masker itu memiliki loop telinga sebagai ganti pita yang membentang di bagian belakang kepala, yang mengindikasikan masker-masker itu palsu.
AP mengatakan tidak dapat memverifikasi secara independen apakah Shanghai Dasheng memproduksi barang palsu atau jika seseorang menggunakan nomor sertifikasi perusahaan tanpa izinnya.
Sementara informasi tentang masker itu menyatakan barang tersebut diproduksi oleh Shanghai Dasheng, perusahaan itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak mengekspor masker N95 dengan loop telinga ke AS.
"Makser N95 yang diekspor oleh perusahaan ke pasar AS adalah semua masker dengan ikat kepala (dengan pita) yang membentang di bagian belakang kepala. Kami tidak pernah mengekspor masker N95 dengan loop telinga ke Amerika Serikat," ujar petinggi Shanghai Dasheng, Wu Shengrong, kepada Pusat Informasi Internet China, sebuah portal web yang dikelola negara seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (15/5/2020).
Wu mengatakan beberapa masker wajah secara ilegal telag menggunakan merek Dasheng.
Peringatan di situs web perusahaan mengatakan tidak ada "distributor, dealer, atau pabrik cabang. Waspadai pemalsuan." Ia juga memposting beberapa surat otorisasi di situs webnya yang diklaim perusahaan itu palsu.
Newsweek menghubungi Shanghai Dasheng untuk memberikan komentar tetapi tidak menerima tanggapan sebelum dipublikasikan.
Masker dengan loop telinga lebih murah untuk diproduksi daripada masker dengan pita di bagian belakang kepala, tetapi mereka tidak seefektif dalam menyaring partikel udara. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS memperingatkan orang-orang bahwa beberapa masker N95 palsu yang dipasarkan dan dijual mengantongi izin Institut Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (NIOSH), meskipun mereka tidak pernahmemberikan izin tersebut.
Salah satu pertanda bahwa topeng N95 kemungkinan palsu adalah jika memiliki loop telinga, seperti yang konon dimiliki Shanghai Dasheng.
"Setidaknya satu masker menggunakan nomor persetujuan NIOSH Shanghai Dasheng tanpa izin mereka," menurut CDC.
Masker "Sound" palsu mengklaim disetujui oleh NIOSH, tetapi CDC mengatakan bahwa Sound bukan pemegang persetujuan NIOSH atau pemegang label pribadi.
Menurut AP di antara para penerima makser itu adalah Direct Relief, sebuah organisasi bantuan kemanusiaan internasional; Lawrence General Hospital di Massachusetts; dan petugas pemadam kebakaran dan paramedis Virginia Barat.
Meskipun Shanghai Dasheng mengklaim bahwa perusahaan itu tidak mengekspor masker, salah satu penerima yaitu Mark Kwoka, importir yang berbasis di Florida, mengatakan kepada AP ia percaya pengirimannya berasal dari pabrik perusahaan. Kepercayaannya itu berdasarkan pada informasi yang diperolehnya dari rekan-rekannya di China dan mengatakan hal itu "semacam keluar dari kendali."
Pada bulan Januari lalu, Wu memanggil pekerja pabrik kembali dari liburan Festival Musim Semi mereka untuk meningkatkan produksi masker N95. Dalam pernyataan yang diposting di situs web Pemerintah Rakyat Kota Shanghai, Wu mengatakan perusahaan itu "tidak punya pilihan lain" dan orang-orang bekerja sepanjang waktu.
Menurut Wu output harian Shanghai Dasheng untuk masker N95 sekarang sekitar 500.000, dan Amerika menyumbang sekitar 5 persen dari ekspornya.
Pada bulan Maret, kotak-kotak masker N95 tiba di Los Angeles, AS, untuk membantu petugas kesehatan garis depan memerangi wabah virus Corona. Masker-masker itu telah dicap aman bagi pekerja kesehatan oleh pemerintah AS.
Namun menurut investigasi Associated Press (AP), masker-masker itu memiliki loop telinga sebagai ganti pita yang membentang di bagian belakang kepala, yang mengindikasikan masker-masker itu palsu.
AP mengatakan tidak dapat memverifikasi secara independen apakah Shanghai Dasheng memproduksi barang palsu atau jika seseorang menggunakan nomor sertifikasi perusahaan tanpa izinnya.
Sementara informasi tentang masker itu menyatakan barang tersebut diproduksi oleh Shanghai Dasheng, perusahaan itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak mengekspor masker N95 dengan loop telinga ke AS.
"Makser N95 yang diekspor oleh perusahaan ke pasar AS adalah semua masker dengan ikat kepala (dengan pita) yang membentang di bagian belakang kepala. Kami tidak pernah mengekspor masker N95 dengan loop telinga ke Amerika Serikat," ujar petinggi Shanghai Dasheng, Wu Shengrong, kepada Pusat Informasi Internet China, sebuah portal web yang dikelola negara seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (15/5/2020).
Wu mengatakan beberapa masker wajah secara ilegal telag menggunakan merek Dasheng.
Peringatan di situs web perusahaan mengatakan tidak ada "distributor, dealer, atau pabrik cabang. Waspadai pemalsuan." Ia juga memposting beberapa surat otorisasi di situs webnya yang diklaim perusahaan itu palsu.
Newsweek menghubungi Shanghai Dasheng untuk memberikan komentar tetapi tidak menerima tanggapan sebelum dipublikasikan.
Masker dengan loop telinga lebih murah untuk diproduksi daripada masker dengan pita di bagian belakang kepala, tetapi mereka tidak seefektif dalam menyaring partikel udara. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS memperingatkan orang-orang bahwa beberapa masker N95 palsu yang dipasarkan dan dijual mengantongi izin Institut Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (NIOSH), meskipun mereka tidak pernahmemberikan izin tersebut.
Salah satu pertanda bahwa topeng N95 kemungkinan palsu adalah jika memiliki loop telinga, seperti yang konon dimiliki Shanghai Dasheng.
"Setidaknya satu masker menggunakan nomor persetujuan NIOSH Shanghai Dasheng tanpa izin mereka," menurut CDC.
Masker "Sound" palsu mengklaim disetujui oleh NIOSH, tetapi CDC mengatakan bahwa Sound bukan pemegang persetujuan NIOSH atau pemegang label pribadi.
Menurut AP di antara para penerima makser itu adalah Direct Relief, sebuah organisasi bantuan kemanusiaan internasional; Lawrence General Hospital di Massachusetts; dan petugas pemadam kebakaran dan paramedis Virginia Barat.
Meskipun Shanghai Dasheng mengklaim bahwa perusahaan itu tidak mengekspor masker, salah satu penerima yaitu Mark Kwoka, importir yang berbasis di Florida, mengatakan kepada AP ia percaya pengirimannya berasal dari pabrik perusahaan. Kepercayaannya itu berdasarkan pada informasi yang diperolehnya dari rekan-rekannya di China dan mengatakan hal itu "semacam keluar dari kendali."
Pada bulan Januari lalu, Wu memanggil pekerja pabrik kembali dari liburan Festival Musim Semi mereka untuk meningkatkan produksi masker N95. Dalam pernyataan yang diposting di situs web Pemerintah Rakyat Kota Shanghai, Wu mengatakan perusahaan itu "tidak punya pilihan lain" dan orang-orang bekerja sepanjang waktu.
Menurut Wu output harian Shanghai Dasheng untuk masker N95 sekarang sekitar 500.000, dan Amerika menyumbang sekitar 5 persen dari ekspornya.
(ber)
tulis komentar anda