India Diam-Diam Memproduksi 500 Juta Vaksin Covid

Rabu, 06 Januari 2021 - 06:45 WIB
Petugas menyuntikkan vaksin virus Corona kepada tenaga medis di Rumah Sakit Sipil Ahmedabad, India, Selasa (05/01/21). FOTO/REUTERS / Amit Dave
NEW DELHI - Demi mengurangi ketergantungan dari perusahaan farmasi asing, banyak negara mengembangkan vaksin Covid-19 domestik atau lokal sebagai solusi dalam pelaksanaan vaksinasi massal. Kendati banyak pihak meragukannya, tetapi tak sedikit yang mendukung sebagai upaya nasionalisme dan mempercepat terbentuk kekebalan kelompok.

India merupakan negara yang paling semangat dalam penyediaan vaksin lokal. Bahkan, India telah memberikan sertifikasi dan izin untuk vaksinasi dengan vaksin lokal bernama Covaxin buatan Bharat Biotech. Padahal, vaksin itu masih dalam tahap pengujian dan baru pada Maret mendatang diketahui tingkat efektivitasnya.

Direktur Operasional Bharat Biotech berbasis di Hyderabad, Krishna Ella, menegaskan bahwa perusahaannya sudah melaksanakan 200 uji klinis. “Kita memiliki pengalaman dan keahlian dalam memproduksi vaksin serta memiliki paten serta telah mengekspor produknya ke 123 negara,” katanya, dilansir Reuters, Selasa (05/01/21).

(Baca juga: Susul Inggris, India Setujui Vaksin COVID-19 AstraZeneca )

Bharat Biotech sudah memproduksi 20 juta vaksin sejauh ini. Mereka juga akan memproduksi 200 juta dosis di Hyderabad dan 500 juta dosis di kota lain pada tahun ini.



Vaksin buatan India juga direncanakan akan digunakan oleh klinik swasta di Brasil.

Geraldo Barbosa, Kepala Brazilian Association of Vaccine Clinics (ABCVAC), siap memimpin delegasi ke India untuk melakukan nota kesepakatan dengan Bharat Biotech. Namun, regulasi kesehatan di Brasil belum memberikan sertifikasi terhadap vaksin tersebut.

Selain India, Rusia juga telah melakukan vaksinasi massal dengan Sputnik V, meski tidak jelas bagaimana proses uji klinisnya. Keputusan Moskow menyepakati vaksin tersebut menjadi perhatian bagi para pakar. Banyak ilmuwan khawatir Moskow menjadikan gengsi nasional dibandingkan faktor keselamatan. Mereka mempertanyakan kerja pengembangan vaksin buatan Rusia ini dan menduga para penelitinya telah mengabaikan tahapan-tahapan tertentu.

(Baca juga: Selain Vaksin Sputnik V, Rusia Kembali yang Pertama Menemukan Obat Covid-19 )
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More