Dulu Sembunyi-sembunyi, Kini Ornamen Natal Dijual Terbuka di Arab Saudi

Senin, 21 Desember 2020 - 14:26 WIB
Pejabat lokal mengatakan buku pelajaran sekolah, yang dulu terkenal karena merendahkan orang Yahudi dan non-Muslim lainnya sebagai "babi" dan "kera", sedang direvisi sebagai bagian dari kampanye Pangeran MBS untuk memerangi ekstremisme dalam pendidikan.

Pewaris takhta Saudi itu telah mengekang pengaruh polisi agama yang dulu sangat kuat, karena dia mengizinkan konser musik campuran gender, bioskop, dan hiburan lainnya. Namun, pendirian kuil dan gereja masih dilarang.

Awal bulan ini, Amerika Serikat mengonfirmasi kembali posisi Arab Saudi di antara daftar negara yang masuk daftar hitam kebebasan beragama.

"Negara-negara tersebut dituduh terlibat atau menoleransi pelanggaran sistematis, berkelanjutan, pelanggaran berat terhadap kebebasan beragama," kata Departemen Luar Negeri AS dalam laporan tahunannya.

Bulan lalu, Pangeran MBS berjanji untuk menyerang ekstremis dengan "tangan besi", setelah pemboman terhadap sekelompok diplomat Barat di pemakaman non-Muslim di kota Jeddah Laut Merah. Serangan itu diklaim dilakukan oleh kelompok ISIS.
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More