Dulu Sembunyi-sembunyi, Kini Ornamen Natal Dijual Terbuka di Arab Saudi
Senin, 21 Desember 2020 - 14:26 WIB
RIYADH - Pohon Natal dan ornamen berkilauan dijual secara terbuka di toko-toko suvenir di Arab Saudi . Ini menjadi pemandangan langka dalam hampir tiga tahun terakhir di negara tempat Nabi Muhammad dilahirkan.
(Baca juga : Mohamed Salah Pesepak Bola Paling Dicintai Fans Liga Inggris )
Selama hampir tiga tahun terakhir ini, penjualan pernak-pernik Natal yang meriah secara bertahap merayap ke Ibu Kota Arab Saudi; Riyadh. Itu menjadi tanda pelonggaran pembatasan sosial setelah Putra Mahkota Mohammad bin Salman (MBS) berjanji untuk mengarahkan kerajaan Teluk konservatif itu menuju ke "negara Islam terbuka dan moderat". (Baca: Saudi Hentikan Semua Penerbangan Internasional, Bagaimana dengan Umrah? )
“Saya tidak pernah membayangkan saya akan melihat ini di Arab Saudi," kata seorang penduduk Riyadh kepada AFP di toko yang menjual pohon, pakaian Sinterklas dan ornamen Natal lainnya.
(Baca juga : Said Didu: Dana Bansos dari Utang, Tega Kalian Korupsi )
"Saya terkejut," kata warga yang menolak disebutkan namanya tersebut, yang dilansir Senin (21/12/2020).
Foto/MalayMail/AFP
Hingga hampir tiga tahun yang lalu, hampir tidak mungkin untuk menjual barang-barang semacam itu secara terbuka di Arab Saudi, tetapi pihak berwenang telah memotong kekuasaan para ulama yang telah lama terkenal menegakkan tradisi konservatif.
(Baca juga : Mohamed Salah Pesepak Bola Paling Dicintai Fans Liga Inggris )
Selama hampir tiga tahun terakhir ini, penjualan pernak-pernik Natal yang meriah secara bertahap merayap ke Ibu Kota Arab Saudi; Riyadh. Itu menjadi tanda pelonggaran pembatasan sosial setelah Putra Mahkota Mohammad bin Salman (MBS) berjanji untuk mengarahkan kerajaan Teluk konservatif itu menuju ke "negara Islam terbuka dan moderat". (Baca: Saudi Hentikan Semua Penerbangan Internasional, Bagaimana dengan Umrah? )
“Saya tidak pernah membayangkan saya akan melihat ini di Arab Saudi," kata seorang penduduk Riyadh kepada AFP di toko yang menjual pohon, pakaian Sinterklas dan ornamen Natal lainnya.
(Baca juga : Said Didu: Dana Bansos dari Utang, Tega Kalian Korupsi )
"Saya terkejut," kata warga yang menolak disebutkan namanya tersebut, yang dilansir Senin (21/12/2020).
Foto/MalayMail/AFP
Hingga hampir tiga tahun yang lalu, hampir tidak mungkin untuk menjual barang-barang semacam itu secara terbuka di Arab Saudi, tetapi pihak berwenang telah memotong kekuasaan para ulama yang telah lama terkenal menegakkan tradisi konservatif.
tulis komentar anda