Somalia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Kenya
Selasa, 15 Desember 2020 - 20:09 WIB
MOGADISHU - Somalia mengumumkan pihaknya memutuskan hubungan diplomatik dengan Kenya . Somalia menuduh Nairobi "berulang kali" mencampuri urusan politiknya. Kebijakan ini diambil saat Mogadishu mempersiapkan pemilu yang telah lama ditunggu-tunggu yang dijadwalkan pada awal 2021.
Tindakan itu dilakukan setelah Kenya menjadi tuan rumah bagi kepemimpinan Somaliland, negara bagian yang memisahkan diri yang tidak diakui oleh Somalia, menyusul ketegangan berbulan-bulan antara kedua negara bertetangga itu.
Menteri Penerangan Somalia Osman Abukar Dubbe mengatakan bahwa diplomat Kenya di Mogadishu telah diberi waktu tujuh hari untuk pergi, dan utusan Somalia ditarik dari Nairobi.
"Pemerintah Somalia menganggap rakyat Kenya sebagai komunitas cinta damai yang ingin hidup harmonis dengan masyarakat lain di kawasan ini. Tetapi kepemimpinan Kenya saat ini berupaya untuk memisahkan kedua pihak," katanya di Mogadishu.
"Pemerintah mengambil keputusan ini untuk menanggapi pelanggaran politik dan campur tangan langsung yang berulang kali dilakukan oleh Kenya terhadap kedaulatan negara kami," imbuhnya seperti dikutip dari AFP, Selasa (15/12/2020)
Somalia mengatakan bahwa pertemuan para kepala negara Afrika Timur telah diadakan pada 20 Desember di Djibouti untuk membahas masalah tersebut.
Somalia telah bergolak selama berbulan-bulan atas apa yang disebutnya campur tangan Kenya diperbatasannya, meskipun Mogadishu tidak menunjukkan alasan khusus atas keputusannya untuk memutuskan hubungan diplomatik.(Baca juga: Trump Tarik Pasukan AS, Warga Somalia Kecewa Berat )
Tetapi pengumuman itu datang hanya sehari setelah Presiden Kenya Uhuru Kenyatta menerima presiden wilayah Somalia yang memproklamirkan diri merdeka, Muse Bihi Abdi, di Nairobi.
Somalia sendiri telah lama membenci apa yang diyakininya sebagai dukungan Kenya untuk Ahmed Madobe, presiden negara bagian Jubaland Somalia.
Tindakan itu dilakukan setelah Kenya menjadi tuan rumah bagi kepemimpinan Somaliland, negara bagian yang memisahkan diri yang tidak diakui oleh Somalia, menyusul ketegangan berbulan-bulan antara kedua negara bertetangga itu.
Menteri Penerangan Somalia Osman Abukar Dubbe mengatakan bahwa diplomat Kenya di Mogadishu telah diberi waktu tujuh hari untuk pergi, dan utusan Somalia ditarik dari Nairobi.
"Pemerintah Somalia menganggap rakyat Kenya sebagai komunitas cinta damai yang ingin hidup harmonis dengan masyarakat lain di kawasan ini. Tetapi kepemimpinan Kenya saat ini berupaya untuk memisahkan kedua pihak," katanya di Mogadishu.
"Pemerintah mengambil keputusan ini untuk menanggapi pelanggaran politik dan campur tangan langsung yang berulang kali dilakukan oleh Kenya terhadap kedaulatan negara kami," imbuhnya seperti dikutip dari AFP, Selasa (15/12/2020)
Somalia mengatakan bahwa pertemuan para kepala negara Afrika Timur telah diadakan pada 20 Desember di Djibouti untuk membahas masalah tersebut.
Somalia telah bergolak selama berbulan-bulan atas apa yang disebutnya campur tangan Kenya diperbatasannya, meskipun Mogadishu tidak menunjukkan alasan khusus atas keputusannya untuk memutuskan hubungan diplomatik.(Baca juga: Trump Tarik Pasukan AS, Warga Somalia Kecewa Berat )
Tetapi pengumuman itu datang hanya sehari setelah Presiden Kenya Uhuru Kenyatta menerima presiden wilayah Somalia yang memproklamirkan diri merdeka, Muse Bihi Abdi, di Nairobi.
Somalia sendiri telah lama membenci apa yang diyakininya sebagai dukungan Kenya untuk Ahmed Madobe, presiden negara bagian Jubaland Somalia.
tulis komentar anda