Jepang Perpanjang Misi Pertahanan Timur Tengah selama Setahun
Jum'at, 11 Desember 2020 - 19:01 WIB
TOKYO - Jepang memperpanjang misi pertahanan angkatan laut di Timur Tengah selama setahun.
“Misi Pasukan Bela Diri Maritim (MSDF) akan tetap berada di wilayah tersebut untuk kegiatan pengumpulan intelijen guna membantu memastikan keamanan jalur pengiriman minyak utama hingga 26 Desember 2021,” ungkap laporan Kyodo News.
"Meskipun tidak ada kebutuhan mendesak untuk melindungi kapal-kapal yang berhubungan dengan Jepang, konflik antara Amerika Serikat (AS) dan Iran tetap tidak berubah," papar Katsunobu Kato, kepala sekretaris kabinet Jepang.
Misi MSDF yang dikerahkan di Timur Tengah pada Januari tahun ini, mencakup 260 tentara, satu kapal perusak angkatan laut, dan dua pesawat patroli P-3C. (Baca Juga: Tangkal Manuver China, Taiwan Kerahkan Kapal Penjaga Pantai Baru)
Jepang mengirim misi itu di tengah meningkatnya ketegangan AS-Iran, di mana beberapa kapal tanker minyak diserang. Sebagian besar minyak mentah yang diimpor Jepang berasal dari Timur Tengah. (Lihat Infografis: Pertama dalam Sejarah AS, Kapal Induk Nuklir Dipimpin Perempuan)
Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan, “MSDF sejauh ini belum mengidentifikasi kejadian yang tidak biasa mengenai kapal-kapal terkait Jepang di perairan regional." (Lihat Video: Akan Diperiksa, Kuasa Hukum: Kemungkinan Rizieq Belum Bisa Datang)
"Kelompok industri perkapalan telah mengungkapkan harapan dan apresiasi mereka lebih lanjut untuk kegiatan SDF (Pasukan Bela Diri)," ungkap Menteri Pertahanan (Menhan) Jepang Nobuo Kishi.
Tokyo belum bergabung dengan pasukan koalisi pimpinan AS yang menjaga kapal-kapal yang melewati Selat Hormuz karena tidak ingin mengganggu hubungannya dengan Iran.
Pasukan Jepang menjaga Teluk Oman, jalur utara Laut Arab, dan Selat Bab El-Mandeb yang menghubungkan Laut Merah dan Teluk Aden.
Arab Saudi adalah salah satu pengekspor minyak terbesar di dunia. Saudi mendukung penempatan pasukan Jepang di Timur Tengah untuk melindungi kapal-kapal di wilayah tersebut.
“Misi Pasukan Bela Diri Maritim (MSDF) akan tetap berada di wilayah tersebut untuk kegiatan pengumpulan intelijen guna membantu memastikan keamanan jalur pengiriman minyak utama hingga 26 Desember 2021,” ungkap laporan Kyodo News.
"Meskipun tidak ada kebutuhan mendesak untuk melindungi kapal-kapal yang berhubungan dengan Jepang, konflik antara Amerika Serikat (AS) dan Iran tetap tidak berubah," papar Katsunobu Kato, kepala sekretaris kabinet Jepang.
Misi MSDF yang dikerahkan di Timur Tengah pada Januari tahun ini, mencakup 260 tentara, satu kapal perusak angkatan laut, dan dua pesawat patroli P-3C. (Baca Juga: Tangkal Manuver China, Taiwan Kerahkan Kapal Penjaga Pantai Baru)
Jepang mengirim misi itu di tengah meningkatnya ketegangan AS-Iran, di mana beberapa kapal tanker minyak diserang. Sebagian besar minyak mentah yang diimpor Jepang berasal dari Timur Tengah. (Lihat Infografis: Pertama dalam Sejarah AS, Kapal Induk Nuklir Dipimpin Perempuan)
Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan, “MSDF sejauh ini belum mengidentifikasi kejadian yang tidak biasa mengenai kapal-kapal terkait Jepang di perairan regional." (Lihat Video: Akan Diperiksa, Kuasa Hukum: Kemungkinan Rizieq Belum Bisa Datang)
"Kelompok industri perkapalan telah mengungkapkan harapan dan apresiasi mereka lebih lanjut untuk kegiatan SDF (Pasukan Bela Diri)," ungkap Menteri Pertahanan (Menhan) Jepang Nobuo Kishi.
Tokyo belum bergabung dengan pasukan koalisi pimpinan AS yang menjaga kapal-kapal yang melewati Selat Hormuz karena tidak ingin mengganggu hubungannya dengan Iran.
Pasukan Jepang menjaga Teluk Oman, jalur utara Laut Arab, dan Selat Bab El-Mandeb yang menghubungkan Laut Merah dan Teluk Aden.
Arab Saudi adalah salah satu pengekspor minyak terbesar di dunia. Saudi mendukung penempatan pasukan Jepang di Timur Tengah untuk melindungi kapal-kapal di wilayah tersebut.
(sya)
tulis komentar anda