Tangkal Manuver China, Taiwan Kerahkan Kapal Penjaga Pantai Baru
Jum'at, 11 Desember 2020 - 15:00 WIB
TAIPEI - Taiwan meluncurkan armada kapal penjaga pantai baru pada Jumat (11/12) berupa katamaran canggih yang dapat dipersenjatai dengan rudal saat perang.
Kehadiran kapal baru itu memperkuat pertahanan Taiwan dalam menghadapi ancaman yang menguat dari China .
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen telah memprioritaskan modernisasi militer di pulau yang diklaim China itu. Beijing tidak pernah menolak penggunaan kekuatan militer untuk memaksa Taiwan di bawah kendalinya.
Menghadiri peluncuran kapal buatan dalam negeri senilai USD37,30 juta bernama Anping di selatan kota Kaohsiung, Tsai memuji kemampuan "spesifik" kapal itu yang dapat digunakan pada saat konflik. (Baca Juga: Mata-mata China Ini Dituduh Tiduri Para Pejabat AS demi Peroleh Informasi)
“Kalau perlu, kapal ini bisa segera disulap menjadi kekuatan penting untuk pertahanan,” ujar dia galangan kapal, tempat dia juga menamai kapal kedua setelah Anping yakni Chengkung. (Lihat Infografis: Pertama dalam Sejarah AS, Kapal Induk Nuklir Dipimpin Perempuan)
“Ini juga berarti bahwa penjaga pantai memperkuat penegakan hukum, namun kekuatan pertahanan nasional juga akan diperkuat,” papar dia. (Lihat Video: Akan Diperiksa, Kuasa Hukum: Kemungkinan Rizieq Belum Bisa Datang)
Anping adalah kapal yang mirip dengan kelas korvet Tuo Chiang yang menjadi basisnya, dan memiliki ruang untuk peluncur-peluncur rudal anti-kapal dan rudal laut-ke-darat. Kapal itu juga memiliki peralatan untuk operasi penyelamatan.
Kapal-kapal Tuo Chiang adalah kapal siluman mutakhir yang sangat lihai bermanuver. Kapal itu dapat mengalahkan kapal-kapal perang yang berukuran besar saat beroperasi di dekat pantai Taiwan.
Kapal Tuo Chiang yang pertama sudah aktif beroperasi dan disebut angkatan laut Taiwan sebagai "pembunuh kapal induk" karena rudal-rudalnya.
China memiliki dua kapal induk yang sedang beroperasi dan sedang membangun minimal satu kapal lagi.
Dengan angkatan bersenjata Taiwan yang dianggap remeh oleh China, Tsai memperjuangkan konsep "perang asimetris", termasuk menambahkan senjata-senjata yang mobile dan lebih sulit diserang untuk membuat serangan China menjadi mahal dan sulit.
Sementara Amerika Serikat tetap menjadi pemasok senjata terpenting Taiwan, Tsai juga meningkatkan industri pertahanan dalam negeri, terutama membuat delapan kapal selam yang telah dirancang.
Penjaga pantai Taiwan sering terlibat konfrontasi dengan kapal-kapal penangkap ikan dan pengeruk pasir China yang menurut Taiwan beroperasi secara ilegal di perairannya.
Kehadiran kapal baru itu memperkuat pertahanan Taiwan dalam menghadapi ancaman yang menguat dari China .
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen telah memprioritaskan modernisasi militer di pulau yang diklaim China itu. Beijing tidak pernah menolak penggunaan kekuatan militer untuk memaksa Taiwan di bawah kendalinya.
Menghadiri peluncuran kapal buatan dalam negeri senilai USD37,30 juta bernama Anping di selatan kota Kaohsiung, Tsai memuji kemampuan "spesifik" kapal itu yang dapat digunakan pada saat konflik. (Baca Juga: Mata-mata China Ini Dituduh Tiduri Para Pejabat AS demi Peroleh Informasi)
“Kalau perlu, kapal ini bisa segera disulap menjadi kekuatan penting untuk pertahanan,” ujar dia galangan kapal, tempat dia juga menamai kapal kedua setelah Anping yakni Chengkung. (Lihat Infografis: Pertama dalam Sejarah AS, Kapal Induk Nuklir Dipimpin Perempuan)
“Ini juga berarti bahwa penjaga pantai memperkuat penegakan hukum, namun kekuatan pertahanan nasional juga akan diperkuat,” papar dia. (Lihat Video: Akan Diperiksa, Kuasa Hukum: Kemungkinan Rizieq Belum Bisa Datang)
Anping adalah kapal yang mirip dengan kelas korvet Tuo Chiang yang menjadi basisnya, dan memiliki ruang untuk peluncur-peluncur rudal anti-kapal dan rudal laut-ke-darat. Kapal itu juga memiliki peralatan untuk operasi penyelamatan.
Kapal-kapal Tuo Chiang adalah kapal siluman mutakhir yang sangat lihai bermanuver. Kapal itu dapat mengalahkan kapal-kapal perang yang berukuran besar saat beroperasi di dekat pantai Taiwan.
Kapal Tuo Chiang yang pertama sudah aktif beroperasi dan disebut angkatan laut Taiwan sebagai "pembunuh kapal induk" karena rudal-rudalnya.
China memiliki dua kapal induk yang sedang beroperasi dan sedang membangun minimal satu kapal lagi.
Dengan angkatan bersenjata Taiwan yang dianggap remeh oleh China, Tsai memperjuangkan konsep "perang asimetris", termasuk menambahkan senjata-senjata yang mobile dan lebih sulit diserang untuk membuat serangan China menjadi mahal dan sulit.
Sementara Amerika Serikat tetap menjadi pemasok senjata terpenting Taiwan, Tsai juga meningkatkan industri pertahanan dalam negeri, terutama membuat delapan kapal selam yang telah dirancang.
Penjaga pantai Taiwan sering terlibat konfrontasi dengan kapal-kapal penangkap ikan dan pengeruk pasir China yang menurut Taiwan beroperasi secara ilegal di perairannya.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda