Pangeran Arab Saudi yang Ditahan Dipindahkan ke Lokasi Rahasia

Kamis, 03 Desember 2020 - 14:01 WIB
Surat dari Tarabella, wakil ketua delegasi Parlemen Eropa untuk hubungan dengan semenanjung Arab, juga dikirim ke Kedutaan Besar Arab Saudi di Prancis dan Belgia.

Otoritas Arab Saudi sejauh ini belum mengomentari kasus tersebut secara terbuka, dan tidak menanggapi permintaan AFP untuk mengomentari dugaan pemindahaan Pangeran Salman.

Salah satu sumber yang dekat dengan pangeran yang ditahan dan ayahnya juga mengatakan bahwa mereka telah dipindahkan ke lokasi rahasia.

"Tidak ada yang tahu ke mana mereka (aparat kerajaan) memindahkan mereka," kata sumber tersebut kepada AFP. "Kedua pria itu diizinkan melakukan panggilan telepon biasa ke keluarga mereka, tetapi tidak ada komunikasi sejak Sabtu. Mereka telah menghilang," imbuh sumber tersebut.

Pangeran Salman adalah salah satu dari banyak anggota keluarga kerajaan yang dipenjara sejak kebangkitan Putra Mahkota Mohammad, penguasa de facto kerajaan yang telah melancarkan tindakan keras terhadap para pembangkang, kritikus, dan rival politik.

Pada bulan Agustus, dua kelompok HAM—MENA Rights Group yang berbasis di Jenewa dan ALQST yang berbasis di London—mengajukan pengaduan kepada PBB atas penahanan mereka.

Sumber yang dekat dengan pangeran tersebut mengatakan Pangeran Salman dan ayahnya tidak pernah sekalipun diinterogasi sejak penahanan mereka. Hal itu menambah daftar kesewenang-wenangan atas penahanan mereka.

Para pengamat mengatakan apa yang mungkin membuat kesal pihak istana kerajaan adalah pertemuan Pangeran Salman dengan Anggota Kongres Partai Demokrat AS Adam Schiff tepat sebelum pemilu AS pada 2016.

Schiff adalah kritikus Presiden AS Donald Trump, pendukung setia Putra Mahkota Mohammad bin Salman.

Selama kampanye, Presiden terpilih AS Joe Biden mengancam akan mengubah Kerajaan Arab Saudi menjadi "paria".
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More