Demonstrasi Anti-Lockdown Ganggu Upaya Jerman Perangi Covid-19
Selasa, 12 Mei 2020 - 01:58 WIB
BERLIN - Sejumlah pejabat Jerman menyatakan kecemasan atas protes anti-lockdown yang diadakan di kota-kota besar pada akhir pekan. Mereka memperingatkan bahwa teori konspirasi dan yang lainnya dengan agenda mengeksploitasi rasa frustrasi dapat mengganggu upaya memerangi Covid-19.
Meskipun demonstrasi yang diadakan di Berlin, Munich dan Stuttgart relatif berukuran kecil, beberapa mengakibatkan bentrokan dengan polisi ketika kerumunan orang melanggar persyaratan jarak sosial yang dirancang untuk mencegah penyebaran virus.
Demonstrasi, yang sebagian digagas oleh para pendukung teori konspirasi menyalahkan semua orang dari pembuat vaksin hingga taipan perangkat lunak, Bill Gates atas virus ini, muncul ketika tingkat reproduksi virus di Jerman kembali pada ambang kritis 1.
"Jerman memiliki lanskap media bebas yang menginformasikan semua aspek pandemi. Klaim mengganggu dan pernyataan penuh kebencian, teori-teori tentang kejahatan permesinan secara global adalah sesuatu yang sangat berbeda," kata juru bicara pemerintah Jerman, Steffen Seibert seperti dilansir Reuters pada Selasa (12/5/2020).
Jerman telah berhasil menggunakan jarak sosial untuk mengurangi penyebaran virus. Tetapi angka "R" pada akhir pekan, yang secara tidak langsung menyatakan bahwa masing-masing pasien sekarang hanya menginfeksi lebih dari satu orang, menyoroti dilema yang dihadapi pihak berwenang ketika mereka merencanakan pembukaan kembali ekonomi terbesar di Eropa itu.
"Gagasan bahwa pandemi itu sengaja diperkenalkan untuk mengendalikan orang-orang, dan bahwa Bill Gates atau kekuatan gelap lainnya ada di belakangnya, mencapai jauh ke tengah-tengah masyarakat," ujar Georg Maier, Menteri Dalam Negeri wilayah Thuringi.
Meskipun demonstrasi yang diadakan di Berlin, Munich dan Stuttgart relatif berukuran kecil, beberapa mengakibatkan bentrokan dengan polisi ketika kerumunan orang melanggar persyaratan jarak sosial yang dirancang untuk mencegah penyebaran virus.
Demonstrasi, yang sebagian digagas oleh para pendukung teori konspirasi menyalahkan semua orang dari pembuat vaksin hingga taipan perangkat lunak, Bill Gates atas virus ini, muncul ketika tingkat reproduksi virus di Jerman kembali pada ambang kritis 1.
"Jerman memiliki lanskap media bebas yang menginformasikan semua aspek pandemi. Klaim mengganggu dan pernyataan penuh kebencian, teori-teori tentang kejahatan permesinan secara global adalah sesuatu yang sangat berbeda," kata juru bicara pemerintah Jerman, Steffen Seibert seperti dilansir Reuters pada Selasa (12/5/2020).
Jerman telah berhasil menggunakan jarak sosial untuk mengurangi penyebaran virus. Tetapi angka "R" pada akhir pekan, yang secara tidak langsung menyatakan bahwa masing-masing pasien sekarang hanya menginfeksi lebih dari satu orang, menyoroti dilema yang dihadapi pihak berwenang ketika mereka merencanakan pembukaan kembali ekonomi terbesar di Eropa itu.
"Gagasan bahwa pandemi itu sengaja diperkenalkan untuk mengendalikan orang-orang, dan bahwa Bill Gates atau kekuatan gelap lainnya ada di belakangnya, mencapai jauh ke tengah-tengah masyarakat," ujar Georg Maier, Menteri Dalam Negeri wilayah Thuringi.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda