Hampir Satu Juta Warga China Disuntik Vaksin Covid-19 Eksperimen
Sabtu, 21 November 2020 - 14:37 WIB
BEIJING - Hampir satu juta orang telah diberi vaksin virus Corona eksperimental yang dikembangkan oleh Sinopharm sebagai bagian dari program penggunaan darurat yang disahkan oleh Beijing. Hal itu diungkapkan oleh direktur raksasa farmasi China itu Liu Jingzhen.
Sinopharm mengatakan sejauh ini tidak ada efek samping serius yang dilaporkan dari penerima vaksin. Pernyataan itu dimuat dalam sebuah artikel di platform media sosial WeChat, mengutip pernyataan Liu Jingzhen.
"Dalam penggunaan darurat, kami sekarang telah menggunakannya pada hampir satu juta orang. Kami belum menerima laporan reaksi merugikan yang serius, dan hanya sedikit yang mengalami gejala ringan," kata Liu seperti dikutip dari CNN, Sabtu (21/11/2020).
Liu mengatakan vaksin telah diberikan kepada pekerja konstruksi China, diplomat, dan siswa yang telah pergi ke lebih dari 150 negara di seluruh dunia selama pandemi dan tidak ada dari mereka yang melaporkan terinfeksi.
Ia mengatakan pada 6 November ada 56.000 orang yang telah menerima vaksinasi darurat dan kemudian pergi ke luar negeri.
"Misalnya, sebuah perusahaan transnasional memiliki 99 karyawan di salah satu kantornya di luar negeri, 81 di antaranya divaksinasi. Dan kemudian, wabah meletus di kantor, 10 dari 18 orang yang tidak divaksinasi tertular dan tidak ada yang telah divaksinasi terinfeksi," ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa secara terpisah, Sinopharm telah melakukan uji klinis Fase 3 yang melibatkan hampir 60.000 orang di 10 negara - termasuk Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Mesir, Yordania, Peru, dan Argentina. CNN belum melihat hasil uji coba ini.
Sinopharm memiliki dua kandidat vaksin. Tidak jelas vaksin mana yang dimaksud Liu.
Sinopharm mengatakan sejauh ini tidak ada efek samping serius yang dilaporkan dari penerima vaksin. Pernyataan itu dimuat dalam sebuah artikel di platform media sosial WeChat, mengutip pernyataan Liu Jingzhen.
"Dalam penggunaan darurat, kami sekarang telah menggunakannya pada hampir satu juta orang. Kami belum menerima laporan reaksi merugikan yang serius, dan hanya sedikit yang mengalami gejala ringan," kata Liu seperti dikutip dari CNN, Sabtu (21/11/2020).
Liu mengatakan vaksin telah diberikan kepada pekerja konstruksi China, diplomat, dan siswa yang telah pergi ke lebih dari 150 negara di seluruh dunia selama pandemi dan tidak ada dari mereka yang melaporkan terinfeksi.
Ia mengatakan pada 6 November ada 56.000 orang yang telah menerima vaksinasi darurat dan kemudian pergi ke luar negeri.
"Misalnya, sebuah perusahaan transnasional memiliki 99 karyawan di salah satu kantornya di luar negeri, 81 di antaranya divaksinasi. Dan kemudian, wabah meletus di kantor, 10 dari 18 orang yang tidak divaksinasi tertular dan tidak ada yang telah divaksinasi terinfeksi," ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa secara terpisah, Sinopharm telah melakukan uji klinis Fase 3 yang melibatkan hampir 60.000 orang di 10 negara - termasuk Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Mesir, Yordania, Peru, dan Argentina. CNN belum melihat hasil uji coba ini.
Sinopharm memiliki dua kandidat vaksin. Tidak jelas vaksin mana yang dimaksud Liu.
tulis komentar anda