Obama Akui Gagal Tangani Tragedi Suriah, Tak Bisa Berhenti Memikirkan

Jum'at, 20 November 2020 - 18:10 WIB
Mantan Presiden AS Barack Obama. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengakui pemerintahannya gagal mengatasi “tragedi Suriah” selama masa kepresidenannya.

“Di bidang politik luar negeri, tragedi di Suriah terus membuat saya sangat menderita. Selama berbagai peristiwa 2011 yang terjadi di sejumlah negara Arab, Mesir menjadi perhatian utama saya, kemudian Libya, dan setelah itu Krisis Suriah mulai memburuk.,” papar Obama saat wawancara dengan jaringan televisi Jerman, NTV.

"Saya tidak mampu menarik dan meyakinkan masyarakat internasional untuk tidak membiarkan Suriah runtuh. Sejauh ini, saya belum bisa berhenti memikirkan tragedi kemanusiaan yang terjadi setelah itu," ungkap Obama.

Obama mengakui dia menghadapi kritik keras di AS dan luar negeri menyusul penolakannya mengirim pasukan darat ke Suriah. "Banyak orang melihat posisi ini negatif," ujar Obama. (Baca Juga: Biden Yakin Sudah Pilih Menteri Keuangan yang Disukai Semua Demokrat)

Dia menyalahkan Partai Demokrat atas kegagalan meningkatkan popularitasnya. (Lihat Infografis: Obama: Cuma Diktator yang Lakukan Apa Saja demi Berkuasa)





"Bahkan setelah pemilu ulang saya, kita tidak dapat memperoleh suara mayoritas di Senat. Saya lebih dibatasi dibandingkan yang saya inginkan ketika saya mengesahkan beberapa undang-undang," kata Obama. (Lihat Video: Baliho Habib Rizieq diturunkan, Pangdam Jaya: Itu Perintah Saya!)

Telah dilaporkan bahwa rezim Presiden Suriah Bashar Al-Assad bertanggung jawab atas kematian lebih dari setengah juta warga Suriah selama masa jabatan kedua Obama, yang berakhir pada 2016.

Selain itu, rezim tersebut memberlakukan pengepungan terhadap ratusan ribu orang di banyak wilayah Suriah. Tindakan rezim Assad itu menyebabkan jutaan warga Suriah mengungsi di dalam dan ke luar negeri.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(sya)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More