Enam Tewas dalam Bentrokan Sengit India-Pakistan di Kashmir
Jum'at, 13 November 2020 - 22:41 WIB
KASHMIR - Pasukan India dan Pakistan terlibat pertempuran artileri pada Jumat (13/11/2020) di perbatasan Kashmir yang disengketakan. Pertempuran terbersar dalam beberapa bulan ini menyebabkan setidaknya enam orang tewas dan banyak korban luka.
Lima bentrokan - yang melibatkan tembakan dengan meriam dan baku tembak - dilaporkan terjadi di sepanjang perbatasan tidak resmi sepanjang 740 kilometer yang telah memisahkan dua negara rival bersenjata nuklir itu selama tujuh dekade terakhir.
Ini adalah puncak ketegangan terbaru yang terjadi hanya lima hari setelah tiga tentara India dan tiga militan tewas dalam baku tembak di sepanjang apa yang disebut Garis Kontrol (LoC).
Setelah pertempuran, militer India menuduh Pakistan melakukan pelanggaran "tidak beralasan" terhadap gencatan senjata selama dua dekade yang biasanya dilanggar beberapa kali seminggu.(Baca juga: Desain Baru Uang Arab Saudi Buat Marah India dan Pakistan )
"Pakistan menggunakan mortir dan senjata lain dan dengan sengaja menargetkan wilayah sipil," bunyi pernyataan militer India seperti dilansir dari AFP.
"Pasukan India membalas dengan keras sehingga menyebabkan kerusakan substansial pada infrastruktur dan korban tentara Pakistan," tambah pernyataan militer itu.
Tiga tentara India tewas dan tiga lainnya cedera di sektor perbatasan Keran. Polisi Kashmir mengatakan tiga warga sipil tewas dan setidaknya tiga menderita luka serius, dengan satu pria kehilangan kedua kakinya.
Penduduk beberapa desa dipindahkan karena pertempuran itu.(Baca juga: Pakistan Tunjukkan Peta Wilayah, India Walk Out dari Pertemuan SCO )
Sedangkan pejabat Pakistan mengatakan ada korban di pihaknya di LoC, tetapi tidak segera memberikan jumlahnya.
Kedua belah pihak secara teratur melakukan duel artileri di LoC, dan selalu saling menyalahkan atas bentrokan tersebut.
Kashmir telah terpecah antara kedua negara sejak perpisahan mereka pada tahun 1947. Wilayah ini telah menjadi penyebab dua dari tiga perang mereka sejak saat itu.
Kedua negara mengklaim seluruh wilayah Himalaya, di mana India juga memerangi pemberontakan yang telah menewaskan puluhan ribu orang sejak 1989.
Lihat Juga: RIDO Dapat Dukungan dari Komunitas India Jakarta, Kang Emil: Mungkin Mereka Melihat Saya Pemimpin Mengayomi
Lima bentrokan - yang melibatkan tembakan dengan meriam dan baku tembak - dilaporkan terjadi di sepanjang perbatasan tidak resmi sepanjang 740 kilometer yang telah memisahkan dua negara rival bersenjata nuklir itu selama tujuh dekade terakhir.
Ini adalah puncak ketegangan terbaru yang terjadi hanya lima hari setelah tiga tentara India dan tiga militan tewas dalam baku tembak di sepanjang apa yang disebut Garis Kontrol (LoC).
Setelah pertempuran, militer India menuduh Pakistan melakukan pelanggaran "tidak beralasan" terhadap gencatan senjata selama dua dekade yang biasanya dilanggar beberapa kali seminggu.(Baca juga: Desain Baru Uang Arab Saudi Buat Marah India dan Pakistan )
"Pakistan menggunakan mortir dan senjata lain dan dengan sengaja menargetkan wilayah sipil," bunyi pernyataan militer India seperti dilansir dari AFP.
"Pasukan India membalas dengan keras sehingga menyebabkan kerusakan substansial pada infrastruktur dan korban tentara Pakistan," tambah pernyataan militer itu.
Tiga tentara India tewas dan tiga lainnya cedera di sektor perbatasan Keran. Polisi Kashmir mengatakan tiga warga sipil tewas dan setidaknya tiga menderita luka serius, dengan satu pria kehilangan kedua kakinya.
Penduduk beberapa desa dipindahkan karena pertempuran itu.(Baca juga: Pakistan Tunjukkan Peta Wilayah, India Walk Out dari Pertemuan SCO )
Sedangkan pejabat Pakistan mengatakan ada korban di pihaknya di LoC, tetapi tidak segera memberikan jumlahnya.
Kedua belah pihak secara teratur melakukan duel artileri di LoC, dan selalu saling menyalahkan atas bentrokan tersebut.
Kashmir telah terpecah antara kedua negara sejak perpisahan mereka pada tahun 1947. Wilayah ini telah menjadi penyebab dua dari tiga perang mereka sejak saat itu.
Kedua negara mengklaim seluruh wilayah Himalaya, di mana India juga memerangi pemberontakan yang telah menewaskan puluhan ribu orang sejak 1989.
Lihat Juga: RIDO Dapat Dukungan dari Komunitas India Jakarta, Kang Emil: Mungkin Mereka Melihat Saya Pemimpin Mengayomi
(ber)
tulis komentar anda