Biden Ogah Ambil Langkah Hukum Muluskan Transisi Kekuasaan AS
Rabu, 11 November 2020 - 04:43 WIB
WASHINGTON - Joe Biden , presiden terpilih dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS), mengatakan tim transisinya tidak akan mengambil langkah hukum untuk memuluskan transisi kekuasaan dari Presiden Donald Trump yang menolak mengaku kalah.
"Sejujurnya, saya tidak melihat perlunya tindakan hukum," kata Biden pada hari Selasa. (Baca: Panik dengan Hasil Pilpres AS, Donald Trump Jr Serukan Perang Total )
Banyak dari pekerjaan transisi formal tidak dimulai sampai administrator Administrasi Layanan Umum (GSA) mensahkan calon presiden (capres) yang terlihat unggul dalam pilpres. Meski Biden sudah unggul, pemenang pilpres belum bisa diumumkan secara resmi di tengah gugatan hukum oleh Presiden Donald Trump terhadap hasil pilpres di beberapa negara bagian.
Kegagalan GSA untuk menunjuk Biden secara resmi sebagai pemenang pilpres telah menghalangi Partai Demokrat dan timnya untuk menerima dana federal guna memuluskan transisi dan mendapatkan akses ke lembaga yang mereka perlukan untuk bekerja sama guna memperlancar transisi kekuasaan.
Biden juga tidak menerima briefing rahasia harian tentang ancaman keamanan yang biasanya diberikan kepada presiden terpilih Amerika. (Baca juga: Trump Kalah Pilpres AS, Istri Pertama Menyebutnya Pecundang Buruk )
"Briefing akan berguna, tetapi itu tidak perlu," kata Biden, yang menambahkan bahwa tim transisinya tidak memerlukan dana federal untuk melanjutkan pekerjaan mereka. "Kami tidak melihat apa pun yang memperlambat kami," ujarnya, seperti dikutip AP, Rabu (11/11/2020).
Biden mengatakan tidak ada yang akan menghentikan pemerintahannya bergerak maju meskipun Trump menolak untuk mengakui kemenangan Joe Biden-Kamala Harris. Presiden terpilih itu menegaskan bahwa transisi sedang berlangsung dan bahwa dia sedang meninjau potensi pemilihan kabinet dan posisi lainnya.
Menurut Biden, penyangkalan beberapa politisi Republik atas kemenangannya tidak terlalu berpengaruh dalam rencana timnya."Dan apa yang dapat kami lakukan antara sekarang dan 20 Januari," papar Biden.
Ditanya oleh seorang reporter apa yang akan dia katakan kepada Trump, Biden berujar; "Presiden, (saya) berharap dapat berbicara dengan Anda."
"Sejujurnya, saya tidak melihat perlunya tindakan hukum," kata Biden pada hari Selasa. (Baca: Panik dengan Hasil Pilpres AS, Donald Trump Jr Serukan Perang Total )
Banyak dari pekerjaan transisi formal tidak dimulai sampai administrator Administrasi Layanan Umum (GSA) mensahkan calon presiden (capres) yang terlihat unggul dalam pilpres. Meski Biden sudah unggul, pemenang pilpres belum bisa diumumkan secara resmi di tengah gugatan hukum oleh Presiden Donald Trump terhadap hasil pilpres di beberapa negara bagian.
Kegagalan GSA untuk menunjuk Biden secara resmi sebagai pemenang pilpres telah menghalangi Partai Demokrat dan timnya untuk menerima dana federal guna memuluskan transisi dan mendapatkan akses ke lembaga yang mereka perlukan untuk bekerja sama guna memperlancar transisi kekuasaan.
Biden juga tidak menerima briefing rahasia harian tentang ancaman keamanan yang biasanya diberikan kepada presiden terpilih Amerika. (Baca juga: Trump Kalah Pilpres AS, Istri Pertama Menyebutnya Pecundang Buruk )
"Briefing akan berguna, tetapi itu tidak perlu," kata Biden, yang menambahkan bahwa tim transisinya tidak memerlukan dana federal untuk melanjutkan pekerjaan mereka. "Kami tidak melihat apa pun yang memperlambat kami," ujarnya, seperti dikutip AP, Rabu (11/11/2020).
Biden mengatakan tidak ada yang akan menghentikan pemerintahannya bergerak maju meskipun Trump menolak untuk mengakui kemenangan Joe Biden-Kamala Harris. Presiden terpilih itu menegaskan bahwa transisi sedang berlangsung dan bahwa dia sedang meninjau potensi pemilihan kabinet dan posisi lainnya.
Menurut Biden, penyangkalan beberapa politisi Republik atas kemenangannya tidak terlalu berpengaruh dalam rencana timnya."Dan apa yang dapat kami lakukan antara sekarang dan 20 Januari," papar Biden.
Ditanya oleh seorang reporter apa yang akan dia katakan kepada Trump, Biden berujar; "Presiden, (saya) berharap dapat berbicara dengan Anda."
(min)
tulis komentar anda