Surat Suara via Pos Jadi Penolong untuk Biden
Sabtu, 07 November 2020 - 06:33 WIB
WASHINGTON - Surat suara via pos yang sejak awal didengungkan kubu Partai Demokrat dengan alasan pandemi corona kini ternyata mampu menjadi penolong bagi calon presiden (capres) Joe Biden . Itu terbukti sebagai penolong Biden di negara bagian yang menjadi pertarungan ketat seperti di Georgia, Pennsylvania, Arizona, dan Nevada.
Untuk pertama kalinya, Biden unggul di atas Trump di Georgia, satu di antara negara bagian kunci yang tersisa dan menentukan calon yang akan menuju Gedung Putih. Di Georgia, negara bagian dengan 16 suara elektoral, menurut Badan Monitor Pemilu dan CNN, Biden unggul dari Trump. Decision Desk menempatkan Biden unggul tipis dengan sekitar 99% suara telah dihitung.
Perubahan perolehan suara itu terjadi hanya beberapa jam setelah Trump tampil di Gedung Putih untuk menyatakan klaim kemenangan pemilu telah dicuri darinya. Padahal, Georgia dikenal sebagai negara bagian yang tidak pernah memberikan dukungan bagi capres Demokrat sejak Bill Clinton merebut Gedung Putih pada 1992. (Baca: Di Manakah Tempat Sifat Ikhlas Itu?)
Sebagian besar dari suara yang masih dihitung di Georgia merupakan suara yang dikirim lewat pos dan sejumlah laporan menyebutkan banyak suara yang memilih Joe Biden, terutama di Atlanta. Menteri Negara Bagian Georgia menyatakan jumlah surat suara yang masih dihitung sekitar 14.000.
Biden tetap unggul di Nevada (6 suara elektoral) dan Arizona (11 suara elektoral), dan kemenangan di dua negara bagian ini cukup bagi calon dari Partai Demokrat ini untuk mengalahkan petahana dari Partai Republik, Donald Trump.
Sementara di tengah proses penghitungan di sejumlah negara bagian yang masih berlangsung, Dinas Rahasia AS dilaporkan akan meningkatkan pengamanan terhadap Joe Biden mulai Jumat (6/11) untuk mengantisipasi kemungkinan dia mengumumkan klaim kemenangannya.
Melansir Washington Post, sejumlah agen intelijen tambahan akan diturunkan setelah tim kampanye Biden mengatakan kepada Dinas Rahasia AS bahwa dia kemungkinan besar akan menyampaikan pidato pentingnya paling cepat kemarin waktu setempat.
Juru bicara Dinas Rahasia AS Catherine Milhoan menolak berkomentar. Tim pemenangan Joe Biden juga belum berkomentar perihal informasi tersebut. (Baca: Kampus Merdeka Siapkan Mahasiswa Hadapi Tantangan Global)
Untuk pertama kalinya, Biden unggul di atas Trump di Georgia, satu di antara negara bagian kunci yang tersisa dan menentukan calon yang akan menuju Gedung Putih. Di Georgia, negara bagian dengan 16 suara elektoral, menurut Badan Monitor Pemilu dan CNN, Biden unggul dari Trump. Decision Desk menempatkan Biden unggul tipis dengan sekitar 99% suara telah dihitung.
Perubahan perolehan suara itu terjadi hanya beberapa jam setelah Trump tampil di Gedung Putih untuk menyatakan klaim kemenangan pemilu telah dicuri darinya. Padahal, Georgia dikenal sebagai negara bagian yang tidak pernah memberikan dukungan bagi capres Demokrat sejak Bill Clinton merebut Gedung Putih pada 1992. (Baca: Di Manakah Tempat Sifat Ikhlas Itu?)
Sebagian besar dari suara yang masih dihitung di Georgia merupakan suara yang dikirim lewat pos dan sejumlah laporan menyebutkan banyak suara yang memilih Joe Biden, terutama di Atlanta. Menteri Negara Bagian Georgia menyatakan jumlah surat suara yang masih dihitung sekitar 14.000.
Biden tetap unggul di Nevada (6 suara elektoral) dan Arizona (11 suara elektoral), dan kemenangan di dua negara bagian ini cukup bagi calon dari Partai Demokrat ini untuk mengalahkan petahana dari Partai Republik, Donald Trump.
Sementara di tengah proses penghitungan di sejumlah negara bagian yang masih berlangsung, Dinas Rahasia AS dilaporkan akan meningkatkan pengamanan terhadap Joe Biden mulai Jumat (6/11) untuk mengantisipasi kemungkinan dia mengumumkan klaim kemenangannya.
Melansir Washington Post, sejumlah agen intelijen tambahan akan diturunkan setelah tim kampanye Biden mengatakan kepada Dinas Rahasia AS bahwa dia kemungkinan besar akan menyampaikan pidato pentingnya paling cepat kemarin waktu setempat.
Juru bicara Dinas Rahasia AS Catherine Milhoan menolak berkomentar. Tim pemenangan Joe Biden juga belum berkomentar perihal informasi tersebut. (Baca: Kampus Merdeka Siapkan Mahasiswa Hadapi Tantangan Global)
tulis komentar anda