Rumah Sakit Kanada Siap Pakai Ulang Masker N95 Jika Stok Kurang

OTTAWA - Beberapa rumah sakit di Kanada mengumpulkan masker-masker N95 yang telah dipakai sehingga mereka dapat melakukan dekontaminasi dan memakai ulang masker itu.

Langkah itu dapat dilakukan jika masker baru tak dapat diperoleh di tengah persaingan global mendapatkan peralatan pelindung pribadi untuk melawan virus corona.

Masalah ini menjadi semakin sulit di Kanada setelah Amerika Serikat (AS) menghalangi beberapa ekspor peralatan pelindung.

Pada 5 April, kepala kantor medis Kanada Theresa Tam menyatakan rumah sakit tidak boleh membuang masker medis, termasuk masker N95, karena mungkin bisa dibersihkan ulang dan dipakai kembali.

Institut Riset CHEO di Ottawa bersiap melakukan sterilisasi masker-masker itu dengan sinar ultraviolet untuk pusat kesehatan pediatric CHEO.



“Perubahan dari memiliki masker menjadi tak punya masker dapat terjadi sangat cepat, jadi memiliki penggantinya sekarang yang siap pakai sangat penting,” papar Katie O’Hearn, koordinator riset lembaga itu.

Sejauh ini, lembaga itu menggunakan metode iradiasi kuman ultraviolet, dan dekontaminasi microwave serta panas. Lembaga itu juga mempelajari disinfektan kimia, termasuk penggunaan hidrogen peroksida.

“Kami menemukan sinar ultraviolet dapat berhasil membuang pathogen virus dari masker,” kata dia saat memastikan mereka masih tetap pas dipakai di wajah.

“Jika masker bekas diperlukan, rumah sakit dapat melakukan dekontaminasi ultraviolet di lab mikrobiologi,” ujar dia.

CHEO menggunakan sekitar 250 masker N95 per hari. Saat ini CHEO kesulitan mendapat pasokan masker baru.

Presiden AS Donald Trump memerintahkan lembaga-lembaga federal menggunakan otoritas apapun untuk mempertahankan persediaan medis tetap di dalam negeri. Keputusan ini memicu konflik diplomatik dengan Kanada terkait masker N95 yang dibuat 3M Co.