China Latihan Rudal, Pesawat Taiwan Ditolak Masuk Hong Kong
Jum'at, 23 Oktober 2020 - 04:55 WIB
Departemen Penerbangan Sipil Hong Kong sebelumnya menolak anggapan bahwa pihaknya sengaja menghalangi penerbangan dan mengatakan stafnya mengikuti praktik dan prosedur yang ditetapkan.
Departemen itu mengaku telah memberi tahu pusat kendali lalu lintas udara Taiwan tentang ketinggian minimum yang aman untuk penerbangan dan bahwa pusat tersebut mengindikasikan akan membatalkan permintaan bagi penerbangan untuk memasuki wilayah udara Hong Kong.
Insiden itu terjadi di tengah peningkatan latihan militer oleh PLA di perairan regional yang disengketakan serta di langit yang dekat dengan wilayah udara Taiwan. Beijing menganggap pulau yang diperintah sendiri itu sebagai bagian dari wilayahnya dan tidak pernah menolak penggunaan kekuatan untuk menyatukannya kembali.
"Ini tidak akan pernah terjadi jika militer Taiwan menyewa pesawat yang lebih canggih, seperti pesawat angkut C-130, yang bisa terbang lebih tinggi," kata sumber militer tersebut, meskipun sumber itu menambahkan kemungkinan ada gangguan dalam komunikasi di kedua pihak. (Baca juga: Putra Mahkota Saudi Akan Dibunuh Rakyatnya Jika Normalisasi dengan Israel )
Otoritas penerbangan sipil Hong Kong mengatakan pada hari Rabu lalu bahwa tidak ada yang bisa dikatakan lebih lanjut tentang masalah tersebut.
Departemen itu mengaku telah memberi tahu pusat kendali lalu lintas udara Taiwan tentang ketinggian minimum yang aman untuk penerbangan dan bahwa pusat tersebut mengindikasikan akan membatalkan permintaan bagi penerbangan untuk memasuki wilayah udara Hong Kong.
Insiden itu terjadi di tengah peningkatan latihan militer oleh PLA di perairan regional yang disengketakan serta di langit yang dekat dengan wilayah udara Taiwan. Beijing menganggap pulau yang diperintah sendiri itu sebagai bagian dari wilayahnya dan tidak pernah menolak penggunaan kekuatan untuk menyatukannya kembali.
"Ini tidak akan pernah terjadi jika militer Taiwan menyewa pesawat yang lebih canggih, seperti pesawat angkut C-130, yang bisa terbang lebih tinggi," kata sumber militer tersebut, meskipun sumber itu menambahkan kemungkinan ada gangguan dalam komunikasi di kedua pihak. (Baca juga: Putra Mahkota Saudi Akan Dibunuh Rakyatnya Jika Normalisasi dengan Israel )
Otoritas penerbangan sipil Hong Kong mengatakan pada hari Rabu lalu bahwa tidak ada yang bisa dikatakan lebih lanjut tentang masalah tersebut.
(min)
tulis komentar anda