Rusia Berharap Segera Mulai Pembicaraan Perpanjangan Perjanjian START Baru Dengan AS
Kamis, 22 Oktober 2020 - 17:51 WIB
MOSKOW - Moskow berharap untuk melanjutkan dialog dengan Washington tentang Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis atau START Baru. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menyebut ini penting untuk keamanan global.
Peskov mengatakan, masalah kontrol senjata dan START Baru sangat bersifat strategis, dan penting bagi seluruh dunia, tidak hanya untuk kepentingan Amerika Serikat (AS) dan Rusia, tetapi juga untuk kepentingan keamanan dan stabilitas seluruh dunia.
"Di sini kami berharap untuk melanjutkan dialog," kata Peskov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Tass pada Kamis (22/10/2020). ( )
"Rusia mengusulkan untuk memperpanjang New START satu tahun dan siap bersama dengan AS untuk membuat komitmen politik untuk 'membekukan' jumlah hulu ledak nuklir yang dipegang oleh para pihak untuk periode ini," kata Kementerian Luar Negeri Rusia.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, pembekuan hulu ledak dan perpanjangan satu tahun akan dimungkinkan jika Washington tidak membuat tuntutan tambahan. Dikatakan perpanjangan itu akan memberi kedua pihak waktu untuk membahas kontrol senjata nuklir secara lebih mendalam.
Peskov mengatakan, masalah kontrol senjata dan START Baru sangat bersifat strategis, dan penting bagi seluruh dunia, tidak hanya untuk kepentingan Amerika Serikat (AS) dan Rusia, tetapi juga untuk kepentingan keamanan dan stabilitas seluruh dunia.
"Di sini kami berharap untuk melanjutkan dialog," kata Peskov dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Tass pada Kamis (22/10/2020). ( )
"Rusia mengusulkan untuk memperpanjang New START satu tahun dan siap bersama dengan AS untuk membuat komitmen politik untuk 'membekukan' jumlah hulu ledak nuklir yang dipegang oleh para pihak untuk periode ini," kata Kementerian Luar Negeri Rusia.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, pembekuan hulu ledak dan perpanjangan satu tahun akan dimungkinkan jika Washington tidak membuat tuntutan tambahan. Dikatakan perpanjangan itu akan memberi kedua pihak waktu untuk membahas kontrol senjata nuklir secara lebih mendalam.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda