Pandemi Corona Dorong PM Palestina Jadi Calon Pengganti Abbas
Kamis, 07 Mei 2020 - 06:01 WIB
TEPI BARAT - Seorang pria menjadi wajah respon Palestina menghadapi krisis Covid-19, dan itu bukan Presiden Mahmoud Abbas.
Itu adalah Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammad Shtayyeh, ekonom yang jadi politisi dan terkenal dalam menghadapi virus corona. Banyak warga Palestina memprediksi dia suatu hari nanti menggantikan Abbas sebagai presiden.
Shtayyeh mendorong berbagai upaya Otoritas Palestina mencegah virus itu sehingga memperbaiki citralembaga itu yang selama ini dianggap tidak produktif.
“Sebanyak 96% warga Palestina di Tepi Barat percaya dengan cara Shtayyeh menangani pandemi,” ungkap hasil survei Jerusalem Media dan Communications Centre.
Tepi Barat mencatat 354 kasus dan dua kematian akibat corona. Setelah wabah di Bethlehem pada Maret, Otoritas Palestina segera menerapkan lockdown penuh karena khawatir sistem kesehatan yang lemah akan kewalahan.
“Krisis sekarang memperkuat kehadiran Shtayyeh dan menambah kesan dia mungkin presiden selanjutnya,” kata pengamat politik Akram Atallah.
“Dia dianggap sebagai citra kesuksesan pemerintah di mata media, pemimpin yang dapat dipercayai menghadapi pandemi,” ujar dia.
Shtayyeh konsisten menyatakan tidak berambisi menjadi presiden.
Tentu saja, sebagai presiden Palestina dan ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Abbas masih memiliki kekuasaan besar.
Itu adalah Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammad Shtayyeh, ekonom yang jadi politisi dan terkenal dalam menghadapi virus corona. Banyak warga Palestina memprediksi dia suatu hari nanti menggantikan Abbas sebagai presiden.
Shtayyeh mendorong berbagai upaya Otoritas Palestina mencegah virus itu sehingga memperbaiki citralembaga itu yang selama ini dianggap tidak produktif.
“Sebanyak 96% warga Palestina di Tepi Barat percaya dengan cara Shtayyeh menangani pandemi,” ungkap hasil survei Jerusalem Media dan Communications Centre.
Tepi Barat mencatat 354 kasus dan dua kematian akibat corona. Setelah wabah di Bethlehem pada Maret, Otoritas Palestina segera menerapkan lockdown penuh karena khawatir sistem kesehatan yang lemah akan kewalahan.
“Krisis sekarang memperkuat kehadiran Shtayyeh dan menambah kesan dia mungkin presiden selanjutnya,” kata pengamat politik Akram Atallah.
“Dia dianggap sebagai citra kesuksesan pemerintah di mata media, pemimpin yang dapat dipercayai menghadapi pandemi,” ujar dia.
Shtayyeh konsisten menyatakan tidak berambisi menjadi presiden.
Tentu saja, sebagai presiden Palestina dan ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Abbas masih memiliki kekuasaan besar.
tulis komentar anda