Kim Jong-un Janjikan 25.000 Rumah Baru untuk Korban Badai

Rabu, 14 Oktober 2020 - 10:35 WIB
Pemimpin Korut Kim Jong-un meninjau pembangunan rumah baru untuk korban bencana. Foto/REUTERS
PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un berjanji membantu pemulihan wilayah yang diterjang badai dan membangun minimal 25.000 rumah dalam lima tahun mendatang.

Janji itu diungkapkan media Korut hari ini. Saat mengunjungi salah satu wilayah terparah yang diterjang badai, Kim mengungkapkan keprihatinannya pada rumah-rumah yang telah berumur lebih dari 50 tahun yang masih ditinggali warga.

“Dia pun memerintah militer untuk mengerahkan rencana konstruksi yang lebih ambisius,” papar laporan kantor berita KCNA.

Kunjungan itu dilakukan setelah Kim terlihat meneteskan air mata pada akhir pekan lalu saat dia berterima kasih pada warga Korut karena pengorbanannya. Tetesan air mata Kim itu merupakan pertunjukan paling dramatis yang pernah dia tampilkan ke publik setelah selama ini dia muncul sebagai sosok yang mampu menangani berbagai krisis di negara itu.



“Militer telah mencapai level konstruksi 60% untuk sekitar 2.300 rumah di wilayah Komdok, provinsi Hamgyong Selatan, timur laut ibu kota Pyongyang,” ungkap laporan KCNA.

Kim menjelaskan, rumah-rumah baru itu dibangun saat rumah lama hancur akibat bencana alam. Dia pun menyerukan revolusi dalam rencana konstruksi, dimulai dengan pembangunan 25.000 rumah selama rencana lima tahun yang diumumkan pada Januari. (Baca Juga: Kim Jong-un Teteskan Air Mata Akui Kesulitan Hidup Rakyat Korut)

Pekan lalu, Kim menyeru agar negaranya melakukan “pertempuran cepat” 80 hari untuk mencapai target ekonomi sebelum kongres pada Januari untuk memutuskan rencana lima tahun yang baru. (Lihat Video: 50 Juta Vaksin Asal Inggris Dipesan Pemerintah Indonesia)

Korut telah melalui satu tahun yang sulit akibat dampak pandemi virus corona, sanksi internasional dan beberapa badai yang menerjang sejumlah wilayah. (Baca Infografis: Di Indonesia Harga Vaksin Covid-19 Sekitar Rp200 Ribu)

Saat berbicara dalam parade militer Sabtu, Kim jadi emosional saat dia memberikan penghargaan pada para tentara atas kesigapan mereka menghadapi berbagai bencana nasional dan mencegah wabah virus corona.

Dia pun meminta maaf pada warganya karena gagal mengangkat standar hidup mereka. "Kerendahan hati dan keterusterangan Kim, serta air mata dan sesenggukannya, semua itu sangat tidak biasa, bahkan bagi seseorang yang secara terbuka mengakui kekurangan dan memiliki pola ekspresif," papar Rachel Minyoung-lee, peneliti independen dan mantan pengamat Korut untuk pemerintah Amerika Serikat (AS).

Pidatonya itu jelas diarahkan untuk penonton dalam negeri, yang semakin memperkuat citra Kim sebagai pemimpin yang kompeten, karismatik, dan memiliki sisi kemanusiaan.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More