Kisruh Politik di Malaysia, Gebrakan Anwar Ibrahim Terganjal

Rabu, 14 Oktober 2020 - 09:35 WIB
Anwar Ibrahim. Foto/Reuters
KUALA LUMPUR - Meskipun Anwar Ibrahim mengklaim mendapatkan suara mayoritas di parlemen untuk menggulingkan pemerintahan saat ini, pihak Istana Negara mengklaim pemimpin oposisi tidak menyerahkan daftar anggota parlemen yang mendukungnya.

Dalam pernyataan resmi pejabat Rumah Tangga Kerajaan Malaysia, Ahmad Fadil Shamsuddin mengatakan, pertemuan Raja Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah dan Anwar berlangsung kemarin selama 25 menit. (Baca: Hukum Bercakap-cakap Ketika Melakukan Jimak)

“Pada pertemuan tersebut, Anwar menyampaikan jumlah anggota parlemen yang diklaim mendukungnya. Namun, dia tidak menyerahkan daftar nama anggota parlemen yang mendukungnya,” ungkapnya dilansir Channel News Asia.

Berkaitan dengan hal tersebut, Raja Malaysia pun menasihati Anwar untuk mematuhi dan menghormati proses hukum sesuai dengan Konstitusi Federal.



Hal berbeda diungkapkan Anwar dalam keterangan pers. Dia mengatakan, dirinya bertemu dengan Raja dan menyerahkan daftar anggota parlemen yang mendukungnya. Dia menyatakan, Raja akan mempelajari dokumen tersebut dan berkonsultasi dengan partai politik lainnya.

“Dengan dokumen tersebut, sangat jelas kita akan membentuk pemerintahan karena memiliki suara mayoritas di parlemen,” kata Anwar. “Saya akan meminta rakyat Malaysia bersabar, bijaksana, dan mengizinkan Raja untuk memutuskan berdasarkan semangat konstitusi dan diskresi Yang Mulia,” paparnya. (Baca juga: Kenali Bahaya Virus Rotavirus yang Bisa Mematikan)

Anwar juga menambahkan, pemerintahan yang dipimpin Muhyiddin Yassin akan jatuh. Dia juga meminta Muhyiddin untuk mengundurkan diri karena telah kehilangan mayoritas di parlemen.

Pertemuan dengan Raja Malaysia, menurut Anwar, bukan tentang kemenangan atau kekalahan. Namun, itu bertujuan untuk membangun negara yang progresif dan adil untuk mengatasi Covid-19 dan meningkatkan ekonomi.

Siapa anggota parlemen Malaysia yang mendukung Anwar ? “Mayoritas pendukungnya adalah anggota parlemen Malayu dan Muslim,” katanya. Dia mengutamakan upaya menegaskan diri dan menjamin rakyat Malaysia secara mayoritas. “Kita memiliki hak bagi setiap warga di negara ini,” katanya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More