Palestina Perpanjang Keadaan Darurat Virus Corona Hingga 5 Juni
Selasa, 05 Mei 2020 - 19:23 WIB
RAMALLAH - Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah memperpanjang keadaan darurat menanggapi pandemi virus Corona hingga 5 Juni. Begitu laporan yang diturunkan kantor berita resmi Palestina, Wafa, seperti dinukil Reuters, Selasa (5/5/2020).
Palestina pertama kali mengumumkan keadaan darurat virus Corona dua bulan lalu.Kebijakan ini membatasi pergerakan warga Palestina, kecuali untuk perjalanan penting. Persimpang perbatasan dengan Israel dan Yordania ditutup.
Tetapi kondisinya mereda bulan lalu, dengan beberapa bisnis dibiarkan buka dengan harapan menghidupkan kembali ekonomi Palestina yang lumpuh. Pada hari Minggu, pemerintahan Abbas mengizinkan puluhan ribu pekerja Palestina untuk melanjutkan pekerjaan di Israel.
Meski begitu, masjid dan institusi pendidikan tetap ditutup dan otoritas Palestina masih melarang orang berkumpul.
Palestina telah melaporkan 345 kasus virus Corona dan dua kematian di Tepi Barat, tempat sekitar 3 juta warga Palestina tinggal.
Di Jalur Gaza, sebuah wilayah Palestina di bawah kendali Hamas, 17 kasus telah dilaporkan terjadi di antara populasi sekitar 2 juta. Hamas telah menutup masjid-masjid dan sekolah-sekolah di Gaza dan membatasi pertemuan besar, tetapi mengatakan penutupan penuh tidak diperlukan.
Tepi Barat dan Gaza berjarak 40 km terpisah dan dipisahkan oleh Israel.
Palestina pertama kali mengumumkan keadaan darurat virus Corona dua bulan lalu.Kebijakan ini membatasi pergerakan warga Palestina, kecuali untuk perjalanan penting. Persimpang perbatasan dengan Israel dan Yordania ditutup.
Tetapi kondisinya mereda bulan lalu, dengan beberapa bisnis dibiarkan buka dengan harapan menghidupkan kembali ekonomi Palestina yang lumpuh. Pada hari Minggu, pemerintahan Abbas mengizinkan puluhan ribu pekerja Palestina untuk melanjutkan pekerjaan di Israel.
Meski begitu, masjid dan institusi pendidikan tetap ditutup dan otoritas Palestina masih melarang orang berkumpul.
Palestina telah melaporkan 345 kasus virus Corona dan dua kematian di Tepi Barat, tempat sekitar 3 juta warga Palestina tinggal.
Di Jalur Gaza, sebuah wilayah Palestina di bawah kendali Hamas, 17 kasus telah dilaporkan terjadi di antara populasi sekitar 2 juta. Hamas telah menutup masjid-masjid dan sekolah-sekolah di Gaza dan membatasi pertemuan besar, tetapi mengatakan penutupan penuh tidak diperlukan.
Tepi Barat dan Gaza berjarak 40 km terpisah dan dipisahkan oleh Israel.
(ber)
tulis komentar anda