Jet Tempur F-16 Turki Tembak Jatuh Su-25 Armenia, Azerbaijan Anggap Bualan
Rabu, 30 September 2020 - 09:01 WIB
BAKU - Kementerian Pertahanan Azerbaijan telah membantah laporan yang menyebutkan sebuah jet tempur Su-25 Angkatan Udara Armenia ditembak jatuh oleh jet tempur F-16 Turki pada Selasa pagi.
Laporan itu dibuat oleh Kementerian Pertahanan Armenia ketika perang dengan Azerbaijan di wilayah sengketa Nagorno-Karabakh berkecamuk sejak hari Minggu lalu. (Baca: Turki Sangkal Tuduhan Tembak Jatuh Jet Tempur Armenia )
"Laporan yang mengklaim Sukhoi-25 Armenia dihancurkan oleh pesawat tempur F-16 adalah sebuah kebohongan," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Azerbaijan Vagif Dargyakhly seperti dikutip kantor berita TASS, Rabu (30/9/2020).
Kementerian Pertahanan Armenia dalam klaimnya yang dibuat juru bicaranaya, Shushan Stepanyan, di Facebook pada 29 September 2020 mengatakan jet tempur Turki berada di dalam wilayah udara Azerbaijan, memberikan dukungan kepada pasukan Azerbaijan dengan menembaki wilayah kota Vardenis di Armenia.
Menurut Stepanyan pilot Su-25 Armenian "meninggal secara heroik" dalam insiden tersebut. (Baca: Konflik Memanas, Armenia Ancam Azerbaijan dengan Rudal Iskander Rusia )
Ajudan senior Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Fahrettin Altun, juga menganggap klaim Armenia tersebut sebagai bualan. "Klaim Armenia itu salah," katanya kepada Bloomberg. Pejabat Turki itu mengecam klaim Armenia yang dia sebut sebagai "aksi propaganda murahan".
Klaim Armenia sejauh ini sangat lemah, karena tanpa memberikan bukti apa pun. Menurut klaim dalam versi bahasa Inggris pesawat tempur multifungsi F-16 Turki, menurut perekam data penerbangan, masuk wilayah Armenia sejauh 60 km dari perbatasan dan terbang pada pada ketinggian 8200 meter.
Namun, tidak jelas bagaimana perekam data penerbangan di Su-25 bisa mengumpulkan informasi ini. Su-25 Frogfoot tidak memiliki radar, yang merupakan metode termudah untuk merekam keberadaan pesawat lain di daerah tersebut. (Baca juga: Diancam Armenia dengan Rudal Iskander Rusia, Ini Respons Azerbaijan )
Postingan Facebook Stepanyan juga mengatakan bahwa F-16 Turki beroperasi dari Bandara Internasional Ganja Azerbaijan. Citra satelit yang beredar di media sosial tertanggal 27 September, hari ketika konflik meletus, tampaknya tidak menunjukkan aktivitas apa pun yang terkait dengan keberadaan jet tempur di bandara itu, tetapi tetap ada kemungkinan bahwa Turki dapat mengerahkan pesawat di sana setelah pertempuran itu dimulai.
Nagorno-Karabakh adalah wilayah yang dikendalikan etnis Armenia dan telah memerdekakan diri dari Azerbaijan sejak 1990-an atau tak lama setelah Uni Soviet bubar. Azerbaijan tidak mengakui kemerdekaan tersebut dan masih menganggap wilayah itu sebagai miliknya. Namun, Armenia membela Nagorno-Karabakh sebagai sekutu yang terjalin oleh ikatan etnis.
Laporan itu dibuat oleh Kementerian Pertahanan Armenia ketika perang dengan Azerbaijan di wilayah sengketa Nagorno-Karabakh berkecamuk sejak hari Minggu lalu. (Baca: Turki Sangkal Tuduhan Tembak Jatuh Jet Tempur Armenia )
"Laporan yang mengklaim Sukhoi-25 Armenia dihancurkan oleh pesawat tempur F-16 adalah sebuah kebohongan," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Azerbaijan Vagif Dargyakhly seperti dikutip kantor berita TASS, Rabu (30/9/2020).
Kementerian Pertahanan Armenia dalam klaimnya yang dibuat juru bicaranaya, Shushan Stepanyan, di Facebook pada 29 September 2020 mengatakan jet tempur Turki berada di dalam wilayah udara Azerbaijan, memberikan dukungan kepada pasukan Azerbaijan dengan menembaki wilayah kota Vardenis di Armenia.
Menurut Stepanyan pilot Su-25 Armenian "meninggal secara heroik" dalam insiden tersebut. (Baca: Konflik Memanas, Armenia Ancam Azerbaijan dengan Rudal Iskander Rusia )
Ajudan senior Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Fahrettin Altun, juga menganggap klaim Armenia tersebut sebagai bualan. "Klaim Armenia itu salah," katanya kepada Bloomberg. Pejabat Turki itu mengecam klaim Armenia yang dia sebut sebagai "aksi propaganda murahan".
Klaim Armenia sejauh ini sangat lemah, karena tanpa memberikan bukti apa pun. Menurut klaim dalam versi bahasa Inggris pesawat tempur multifungsi F-16 Turki, menurut perekam data penerbangan, masuk wilayah Armenia sejauh 60 km dari perbatasan dan terbang pada pada ketinggian 8200 meter.
Namun, tidak jelas bagaimana perekam data penerbangan di Su-25 bisa mengumpulkan informasi ini. Su-25 Frogfoot tidak memiliki radar, yang merupakan metode termudah untuk merekam keberadaan pesawat lain di daerah tersebut. (Baca juga: Diancam Armenia dengan Rudal Iskander Rusia, Ini Respons Azerbaijan )
Postingan Facebook Stepanyan juga mengatakan bahwa F-16 Turki beroperasi dari Bandara Internasional Ganja Azerbaijan. Citra satelit yang beredar di media sosial tertanggal 27 September, hari ketika konflik meletus, tampaknya tidak menunjukkan aktivitas apa pun yang terkait dengan keberadaan jet tempur di bandara itu, tetapi tetap ada kemungkinan bahwa Turki dapat mengerahkan pesawat di sana setelah pertempuran itu dimulai.
Nagorno-Karabakh adalah wilayah yang dikendalikan etnis Armenia dan telah memerdekakan diri dari Azerbaijan sejak 1990-an atau tak lama setelah Uni Soviet bubar. Azerbaijan tidak mengakui kemerdekaan tersebut dan masih menganggap wilayah itu sebagai miliknya. Namun, Armenia membela Nagorno-Karabakh sebagai sekutu yang terjalin oleh ikatan etnis.
(min)
tulis komentar anda