Iran Bantah Kirim Peralatan Militer ke Armenia
Selasa, 29 September 2020 - 20:20 WIB
TEHERAN - Kementerian Luar Negeri Iran membantah laporan tentang pengiriman senjata dan peralatan militer ke Armenia . Kabar itu muncul di tengah konflik bersenjata antara Armenia dengan Azerbaijan di Nagorno Karabkh .
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, mengatakan Iran dengan hati-hati memeriksa barang-barang yang melewati perbatasannya.
"Iran tidak akan mengizinkan senjata dan amunisi apa pun dikirim," katanya dalam konferensi pers di Teheran seperti dikutip dari Anadolu, Selasa (29/9/2020).
Juru bicara tersebut mengatakan bahwa barang-barang non-militer masih melintasi antara Iran dan negara-negara tetangga seperti biasa, menambahkan bahwa truk yang diduga membawa senjata mengangkut produk komersial normal.
Kekerasan berkobar di garis depan antara Azerbaijan dan Armenia pada hari Minggu setelah pasukan Armenia menyerang permukiman sipil dan posisi militer Azerbaijan.
Hubungan antara kedua negara bekas Soviet itu penung dengan ketegangan sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Karabakh Atas, yang juga dikenal sebagai Nagorno-Karabakh, wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional.(Baca juga: Perang Armenia dengan Azerbaijan, Ini Perbandingan Kekuatan Militernya )
Empat Dewan Keamanan PBB dan dua resolusi Majelis Umum PBB, serta banyak organisasi internasional, menuntut penarikan pasukan pendudukan.
Beberapa negara, termasuk Prancis, Rusia dan NATO, telah menyerukan penghentian segera bentrokan di wilayah pendudukan.(Baca juga: Perang Azerbaijan dengan Armenia Berlanjut, Senjata Berat Dikerahkan )
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, mengatakan Iran dengan hati-hati memeriksa barang-barang yang melewati perbatasannya.
"Iran tidak akan mengizinkan senjata dan amunisi apa pun dikirim," katanya dalam konferensi pers di Teheran seperti dikutip dari Anadolu, Selasa (29/9/2020).
Juru bicara tersebut mengatakan bahwa barang-barang non-militer masih melintasi antara Iran dan negara-negara tetangga seperti biasa, menambahkan bahwa truk yang diduga membawa senjata mengangkut produk komersial normal.
Kekerasan berkobar di garis depan antara Azerbaijan dan Armenia pada hari Minggu setelah pasukan Armenia menyerang permukiman sipil dan posisi militer Azerbaijan.
Hubungan antara kedua negara bekas Soviet itu penung dengan ketegangan sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Karabakh Atas, yang juga dikenal sebagai Nagorno-Karabakh, wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional.(Baca juga: Perang Armenia dengan Azerbaijan, Ini Perbandingan Kekuatan Militernya )
Empat Dewan Keamanan PBB dan dua resolusi Majelis Umum PBB, serta banyak organisasi internasional, menuntut penarikan pasukan pendudukan.
Beberapa negara, termasuk Prancis, Rusia dan NATO, telah menyerukan penghentian segera bentrokan di wilayah pendudukan.(Baca juga: Perang Azerbaijan dengan Armenia Berlanjut, Senjata Berat Dikerahkan )
(ber)
tulis komentar anda