Diancam Armenia dengan Rudal Iskander Rusia, Ini Respons Azerbaijan
Selasa, 29 September 2020 - 07:20 WIB
Pihak Armenia mengklaim bahwa 4.000 militan bertempur di pihak Azerbaijan, yang telah dipindahkan Turki dari Suriah. Namun, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menepis klaim tersebut.
Sekadar diketahui, sistem misil taktis Iskander pertama kali terlihat di Yerevan pada 16 September 2016 saat parade militer untuk memperingati ulang tahun ke-25 kemerdekaan Armenia. Pada musim dingin 2016-2017, sejumlah pejabat Armenia, termasuk Presiden Serzh Sargsyan, secara resmi mengonfirmasi bahwa militer republik itu memiliki kompleks sistem rudal buatan Rusia tersebut. (Baca juga: Perang Armenia dengan Azerbaijan Berlanjut, Senjata Berat Dikerahkan )
Juru bicara Kementerian Pertahanan Armenia Artsrun Hovhannisyan mengatakan dalam jumpa pers hari Senin bahwa Yerevan dapat menggunakan persenjataan berat jika "logika pertempuran" menyerukannya.
Sebaliknya, Menteri Luar Negeri Azeri Jeyhun Bayramov menanggapi dengan mengatakan bahwa Baku memiliki tanggapan yang memadai siap untuk segala potensi eskalasi dari pihak Armenia. Namun, dia tidak memberikan penjelasan spesifik tentang respons yang akan diambil.
Presiden Armenia Armen Sarkissian menuduh Turki secara langsung memasok Baku dengan drone kelas militer, tentara bayaran, dan bahkan jet tempur F-16. Namun, Azerbaijan menyatakan bahwa Turki tidak ikut serta dalam pertempuran apa pun di Nagorno-Karabakh.
Ankara sendiri secara terbuka mendukung serangan terbaru yang diluncurkan oleh pasukan Azerbaijan pada hari Minggu, meskipun banyak seruan dari sekutunya dalam aliansi NATO yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk menahan diri.
Sekadar diketahui, sistem misil taktis Iskander pertama kali terlihat di Yerevan pada 16 September 2016 saat parade militer untuk memperingati ulang tahun ke-25 kemerdekaan Armenia. Pada musim dingin 2016-2017, sejumlah pejabat Armenia, termasuk Presiden Serzh Sargsyan, secara resmi mengonfirmasi bahwa militer republik itu memiliki kompleks sistem rudal buatan Rusia tersebut. (Baca juga: Perang Armenia dengan Azerbaijan Berlanjut, Senjata Berat Dikerahkan )
Juru bicara Kementerian Pertahanan Armenia Artsrun Hovhannisyan mengatakan dalam jumpa pers hari Senin bahwa Yerevan dapat menggunakan persenjataan berat jika "logika pertempuran" menyerukannya.
Sebaliknya, Menteri Luar Negeri Azeri Jeyhun Bayramov menanggapi dengan mengatakan bahwa Baku memiliki tanggapan yang memadai siap untuk segala potensi eskalasi dari pihak Armenia. Namun, dia tidak memberikan penjelasan spesifik tentang respons yang akan diambil.
Presiden Armenia Armen Sarkissian menuduh Turki secara langsung memasok Baku dengan drone kelas militer, tentara bayaran, dan bahkan jet tempur F-16. Namun, Azerbaijan menyatakan bahwa Turki tidak ikut serta dalam pertempuran apa pun di Nagorno-Karabakh.
Ankara sendiri secara terbuka mendukung serangan terbaru yang diluncurkan oleh pasukan Azerbaijan pada hari Minggu, meskipun banyak seruan dari sekutunya dalam aliansi NATO yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk menahan diri.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda