Suriah Sebut Turki Rezim Nakal Sponsor Terorisme
Minggu, 27 September 2020 - 16:37 WIB
DAMASKUS - Menteri Luar Negeri (Menlu) Suriah , Walid al-Moallem, menuduh Turki sebagai salah satu sponsor utama terorisme di negara dan wilayahnya. Ia mengatakan Ankara bersalah atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan karena memotong air ke lebih dari selusin kota yang menolak pendudukan Turki.
Dalam bahasa kasar yang tidak biasa, al-Moallem berkata, rezim Turki berkuasa dalam hal sponsor dan pemodal terorisme. Menurutnya pemutusan pasokan air membahayakan nyawa warga sipil, terutama selama krisis virus Corona.
Al-Moallem juga menuduh Turki memindahkan teroris dan tentara bayaran - yang oleh beberapa orang disebut sebagai 'oposisi moderat' - dari Suriah ke Libya, melanggar kedaulatan Irak, menggunakan pengungsi sebagai alat tawar-menawar melawan Eropa dan mengajukan klaim dengan paksa terhadap sumber energi di Mediterania.
"Rezim Turki saat ini telah menjadi rezim yang nakal dan melanggar hukum di bawah hukum internasional," kata Menlu Suriah itu seperti dikutip dari AP, Minggu (27/9/2020).
"Kebijakan dan tindakannya, yang mengancam keamanan dan stabilitas seluruh kawasan, harus dihentikan," ia menambahkan dalam pidatonya yang direkam sebelumnya pada Sidang Umum PBB yang diadakan secara virtual karena pandemi Covid-19.
Al-Moallem menyatakan bahwa pemerintah Suriah tidak akan menyisihkan upaya untuk mengakhiri pendudukan dengan segala cara yang mungkin di bawah hukum internasional dari pasukan Amerika Serikat (AS) dan Turki.(Baca juga: Suriah: AS Terus Mencuri Minyak Melalui Irak, Kerja Sama dengan Kurdi )
"Tindakan pasukan ini, yang dilakukan secara langsung atau melalui agen teroris mereka, milisi separatis, atau entitas yang dibuat dan tidak sah, adalah batal demi hukum, tanpa efek hukum," ujarnya.
Al-Moallem, yang juga wakil perdana menteri, juga mengecam sanksi yang dijatuhkan oleh AS. Ia mengatakan AS memblokir pengiriman obat dan peralatan yang menyelamatkan jiwa selama pandemi.
Dia menyebut Undang-Undang Perlindungan Sipil Caesar Suriah yang disahkan oleh Kongres AS sebagai upaya tidak manusiawi untuk mencekik warga Suriah, seperti George Floyd dan yang lainnya yang dicekik dengan kejam di AS, dan seperti Israel mencekik warga Palestina setiap hari.(Baca juga: Trump Mengaku Ingin Habisi Assad, Suriah: AS Negara Teroris! )
Dalam bahasa kasar yang tidak biasa, al-Moallem berkata, rezim Turki berkuasa dalam hal sponsor dan pemodal terorisme. Menurutnya pemutusan pasokan air membahayakan nyawa warga sipil, terutama selama krisis virus Corona.
Al-Moallem juga menuduh Turki memindahkan teroris dan tentara bayaran - yang oleh beberapa orang disebut sebagai 'oposisi moderat' - dari Suriah ke Libya, melanggar kedaulatan Irak, menggunakan pengungsi sebagai alat tawar-menawar melawan Eropa dan mengajukan klaim dengan paksa terhadap sumber energi di Mediterania.
"Rezim Turki saat ini telah menjadi rezim yang nakal dan melanggar hukum di bawah hukum internasional," kata Menlu Suriah itu seperti dikutip dari AP, Minggu (27/9/2020).
"Kebijakan dan tindakannya, yang mengancam keamanan dan stabilitas seluruh kawasan, harus dihentikan," ia menambahkan dalam pidatonya yang direkam sebelumnya pada Sidang Umum PBB yang diadakan secara virtual karena pandemi Covid-19.
Al-Moallem menyatakan bahwa pemerintah Suriah tidak akan menyisihkan upaya untuk mengakhiri pendudukan dengan segala cara yang mungkin di bawah hukum internasional dari pasukan Amerika Serikat (AS) dan Turki.(Baca juga: Suriah: AS Terus Mencuri Minyak Melalui Irak, Kerja Sama dengan Kurdi )
"Tindakan pasukan ini, yang dilakukan secara langsung atau melalui agen teroris mereka, milisi separatis, atau entitas yang dibuat dan tidak sah, adalah batal demi hukum, tanpa efek hukum," ujarnya.
Al-Moallem, yang juga wakil perdana menteri, juga mengecam sanksi yang dijatuhkan oleh AS. Ia mengatakan AS memblokir pengiriman obat dan peralatan yang menyelamatkan jiwa selama pandemi.
Dia menyebut Undang-Undang Perlindungan Sipil Caesar Suriah yang disahkan oleh Kongres AS sebagai upaya tidak manusiawi untuk mencekik warga Suriah, seperti George Floyd dan yang lainnya yang dicekik dengan kejam di AS, dan seperti Israel mencekik warga Palestina setiap hari.(Baca juga: Trump Mengaku Ingin Habisi Assad, Suriah: AS Negara Teroris! )
tulis komentar anda