Raja Malaysia Dirawat di Rumah Sakit, Pertarungan Kekuasaan Berlarut

Jum'at, 25 September 2020 - 16:30 WIB
Raja Malaysia Sultan Abdullah. Foto/REUTERS
KUALA LUMPUR - Raja Malaysia Sultan Abdullah tidak akan menerima tamu siapa pun selama sepekan karena dia menjalani pemeriksaan di rumah sakit.

Pernyataan resmi itu diungkapkan pejabat istana saat pemimpin Oposisi Anwar Ibrahim ingin bertemu Sultan Abdullah untuk membentuk pemerintahan baru.

Pekan ini Anwar mengaku telah mendapat suara mayoritas yang kuat dari para anggota parlemen untuk menggulingkan Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin. Namun Anwar harus meyakinkan raja bahwa dia memiliki jumlah yang cukup untuk membentuk pemerintahan baru.

Krisis politik terjadi hanya tujuh bulan setelah pertarungan kekuasaan yang membuat Muhyiddin berkuasa sebagai PM. Situasi ini juga dapat menunda upaya menstabilkan ekonomi yang terpuruk akibat pandemi virus corona.



Muhyiddin menyangkal klaim Anwar dan menandatang dia membuktikannya melalui proses konstitusional. Raja lebih banyak memainkan peran seremonial di Malaysia tapi dapat memilih PM yang dianggap dapat memperoleh mayoritas di parlemen.

Raja juga dapat membubarkan parlemen dan memicu pemilu atas saran PM. “Yang Mulia telah disarankan para dokter untuk tetap di rumah sakit selama tujuh hari untuk observasi. Jadi hingga itu, dia tidak akan melakukan pertemuan apapun,” papar pejabat istana Ahmad Fadil Shamsuddin.

Anwar dijadwalkan bertemu raja pada Selasa tapi pertemuan itu dibatalkan karena raja tidak sehat dan harus dibawa ke rumah sakit. (Baca Juga: Merokok dengan Bebas, Warga Meksiko Mabuk Berat di Kebun Ganja Luar Parlemen)

Tak ada partai politik besar yang secara terbuka memberikan dukungan pada Anwar tapi pemimpin partai terbesar dalam koalisi berkuasa, Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) menyatakan ada pembelotan ke kubu Anwar. (Baca Infografis: Macron-Rusia: Beri Kami Jawaban atau Tanggung Akibat)

Dalam pidato di negara bagian Sabah, PM Muhyiddin mempertanyakan lagi klaim Anwar bahwa dia memiliki suara mayoritas. “Dia membuat pernyataan dan saat ditanya tentang jumlah yang mendukung dia dan siapa yang memberikan deklarasi dukungan, dia mengatakan menunggu untuk jawaban,” kata Muhyiddin. (Lihat Video: Polisi Segel Klinik Aborsi Ilegal di Jakarta Pusat)
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More