Palestina Minta Turki Dukung Rekonsiliasi Internal dan Rencana Pemilu
Rabu, 23 September 2020 - 23:01 WIB
TEPI BARAT - Presiden Palestina Mahmoud Abbas meminta Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung upaya rekonsiliasi Palestina dan rencana untuk pemilu.
Kantor berita Palestina, WAFA, melaporkan bahwa Abbas berbicara melalui telepon dengan Erdogan pada Senin (21/9) dan menjelaskan tentang perkembangan terbaru terkait perundingan yang sedang berlangsung antara Fatah dan Hamas serta faksi-faksi Palestina serta tekanan oleh Amerika Serikat (AS) pada Palestina .
Selama percakapan itu, Abbas meminta bantuan Turki untuk menggelar pemilu dengan mengirim para pemantau untuk mengawasi proses pemilu.
Awal bulan ini, faksi-faksi Palestina sepakat mengakhiri perpecahan internal dan menyatukan prinsip pemindahan kekuasaan secara damai melalui pemilu yang bebas dan adil, menurut sistem representasi proporsional. (Baca Juga: Trump pada Yahudi: Jika Anda Cinta Negara Israel Kalian, Pilih Saya)
Abbas juga berterima kasih pada Erdogan untuk kontak yang dia lakukan dengan presiden Serbia dan Kosovo yang mendesak mereka tidak membuka kantor atau kedutaan besar di Yerusalem. (Baca Infografis: F-16 Makin Canggih Dengan Senjata Laser Pelumpuh Rudal)
Langkah Uni Emirat Arab dan Bahrain menjalin kesepakatan normalisasi dengan Israel membuat Palestina seperti tersudut. Palestina menganggap kesepakatan itu sebagai pengkhianatan terhadap rakyat Palestina. (Lihat Video: Hendak Dinaikkan ke Truk Pengangkut, Eksavator Terguling Menimpa JPO di Tebet)
Kantor berita Palestina, WAFA, melaporkan bahwa Abbas berbicara melalui telepon dengan Erdogan pada Senin (21/9) dan menjelaskan tentang perkembangan terbaru terkait perundingan yang sedang berlangsung antara Fatah dan Hamas serta faksi-faksi Palestina serta tekanan oleh Amerika Serikat (AS) pada Palestina .
Selama percakapan itu, Abbas meminta bantuan Turki untuk menggelar pemilu dengan mengirim para pemantau untuk mengawasi proses pemilu.
Awal bulan ini, faksi-faksi Palestina sepakat mengakhiri perpecahan internal dan menyatukan prinsip pemindahan kekuasaan secara damai melalui pemilu yang bebas dan adil, menurut sistem representasi proporsional. (Baca Juga: Trump pada Yahudi: Jika Anda Cinta Negara Israel Kalian, Pilih Saya)
Abbas juga berterima kasih pada Erdogan untuk kontak yang dia lakukan dengan presiden Serbia dan Kosovo yang mendesak mereka tidak membuka kantor atau kedutaan besar di Yerusalem. (Baca Infografis: F-16 Makin Canggih Dengan Senjata Laser Pelumpuh Rudal)
Langkah Uni Emirat Arab dan Bahrain menjalin kesepakatan normalisasi dengan Israel membuat Palestina seperti tersudut. Palestina menganggap kesepakatan itu sebagai pengkhianatan terhadap rakyat Palestina. (Lihat Video: Hendak Dinaikkan ke Truk Pengangkut, Eksavator Terguling Menimpa JPO di Tebet)
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda