Mengkhawatirkan, Eropa Catat 54.000 Kasus Covid-19 dalam 24 Jam

Jum'at, 18 September 2020 - 03:33 WIB
Lonjakan kasus Covid-19 di Eropa pada bulan September mencetak rekor baru dengan 54 ribu kasus dalam 24 jam. Foto/Ilustrasi
KOPENHAGEN - Organisasi Kesehatan Dunia, WHO , memperingatkan tentang tingkat penularan Covid-19 yang mengkhawatirkandi seluruh Eropa . Badan itu memperingatkan negara-negara Eropa tidak mempersingkat periode karantina karena berusaha keras untuk menemukan cara untuk mengurangi infeksi tanpa melakukan penguncian wilayah atau lockdown baru.

Direktur regional WHO untuk Eropa Hans Kluge mengatakan lonjakan kasus Covid-19 di Eropa pada bulan September mencetak rekor baru pekan lalu, dengan sekitar 54.000 kasus tercatat dalam 24 jam yang seharusnya menjadi peringatan bagi kita semua.

"Meskipun angka-angka ini mencerminkan pengujian yang lebih komprehensif, angka itu juga menunjukkan tingkat penularan yang mengkhawatirkan di seluruh kawasan," katanya dalam konferensi pers online dari Kopenhagen seperti disitir dari CBS, Jumat (18/9/2020).

Kluge berbicara ketika jumlah kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di seluruh dunia mendekati angka 30 juta, menurut penghitungan oleh Johns Hopkins. Lebih dari 942.000 orang di seluruh dunia telah meninggal karena virus tersebut.(Baca juga: Lebih dari 30 Juta Orang di Dunia Terinfeksi Virus Corona )

Dalam komentar lebih lanjut pada hari Kamis, WHO Eropa mengatakan tidak akan mengubah pedomannya untuk masa karantina 14 hari bagi mereka yang terpapar virus.



"Rekomendasi itu berdasarkan pemahaman kami tentang masa inkubasi dan penularan penyakit. Kami hanya akan merevisi itu atas dasar perubahan pemahaman kami tentang sains," kata petugas darurat senior WHO Eropa Catherine Smallwood.

Di seluruh Eropa, pemerintah berjuang untuk menahan lonjakan kasus baru, sambil ingin menghindari menimbulkan kerusakan baru pada ekonomi mereka dan memberlakukan pembatasan baru yang luas pada populasi mereka yang lelah akibat virus.

Di Inggris, langkah-langkah baru akan berlaku mulai Jumat waktu setempat, dengan Perdana Menteri Boris Johnson memperingatkan bahwa pub mungkin harus tutup lebih awal untuk membantu menghindari gelombang kedua kasus virus Corona.

Penduduk Inggris bagian timur laut, termasuk kota Newcastle dan Sunderland, tidak akan lagi diizinkan untuk bertemu orang-orang di luar rumah atau lingkaran sosial langsung mereka.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More