Pompeo kepada ASEAN: Jangan Biarkan Partai Komunis China Menginjak-injak Kita
Kamis, 10 September 2020 - 15:17 WIB
HANOI - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Michael Pompeo, pada Kamis (10/9/2020), mendesak negara-negara ASEAN untuk memutuskan hubungan dengan perusahaan China yang membantu membangun pulau di Laut China Selatan . Secara khusus, dia berpesan kepada negara-negara yang mencakup Indonesia tersebut untuk menjauhi Partai Komunis China .
Desakan ini disampaikan beberapa minggu setelah Washington memasukkan dua lusin perusahaan yang bekerja di wilayah perairan yang disengketakan tersebut ke dalam daftar hitam sanksi. (Baca: Media China Sentil Indonesia karena Mentang Klaim China di Laut China Selatan )
Komentar Pompeo muncul pada pertemuan puncak ASEAN yang dibayangi oleh perseteruan AS-China atas berbagai masalah, mulai dari sengketa perdagangan hingga pandemi virus corona.
Ketegangan kedua negara itu juga memuncak pada masalah Laut China Selatan, di mana Amerika telah menjatuhkan sanksi kepada 24 perusahaan milik negara China yang membantu pembangunan situs militer Beijing di jalur perairan yang kaya sumber daya tersebut.
Pompeo mengatakan sudah waktunya bagi pemerintah ASEAN untuk mempertimbangkan kembali hubungan mereka sendiri dengan perusahaan yang bekerja di Laut China Selatan.
"Jangan hanya angkat bicara, tapi bertindaklah," kata Pompeo kepada 10 menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) saat pertemuan puncak secara virtual. (Baca: Konflik Laut China Selatan, China Utus Menhan Wei Temui Prabowo )
"Pertimbangkan kembali urusan bisnis dengan perusahaan milik negara yang menggertak negara-negara pesisir ASEAN di Laut China Selatan," lanjut bekas direktur CIA ini.
"Jangan biarkan Partai Komunis China menginjak-injak kita dan rakyat kita," imbuh dia.
Pertemuan puncak atau KTT ASEAN tahun ini terjadi beberapa hari setelah Beijing meluncurkan rudal balistik di Laut China Selatan sebagai bagian dari latihan tembakan langsung.
Desakan ini disampaikan beberapa minggu setelah Washington memasukkan dua lusin perusahaan yang bekerja di wilayah perairan yang disengketakan tersebut ke dalam daftar hitam sanksi. (Baca: Media China Sentil Indonesia karena Mentang Klaim China di Laut China Selatan )
Komentar Pompeo muncul pada pertemuan puncak ASEAN yang dibayangi oleh perseteruan AS-China atas berbagai masalah, mulai dari sengketa perdagangan hingga pandemi virus corona.
Ketegangan kedua negara itu juga memuncak pada masalah Laut China Selatan, di mana Amerika telah menjatuhkan sanksi kepada 24 perusahaan milik negara China yang membantu pembangunan situs militer Beijing di jalur perairan yang kaya sumber daya tersebut.
Pompeo mengatakan sudah waktunya bagi pemerintah ASEAN untuk mempertimbangkan kembali hubungan mereka sendiri dengan perusahaan yang bekerja di Laut China Selatan.
"Jangan hanya angkat bicara, tapi bertindaklah," kata Pompeo kepada 10 menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) saat pertemuan puncak secara virtual. (Baca: Konflik Laut China Selatan, China Utus Menhan Wei Temui Prabowo )
"Pertimbangkan kembali urusan bisnis dengan perusahaan milik negara yang menggertak negara-negara pesisir ASEAN di Laut China Selatan," lanjut bekas direktur CIA ini.
"Jangan biarkan Partai Komunis China menginjak-injak kita dan rakyat kita," imbuh dia.
Pertemuan puncak atau KTT ASEAN tahun ini terjadi beberapa hari setelah Beijing meluncurkan rudal balistik di Laut China Selatan sebagai bagian dari latihan tembakan langsung.
tulis komentar anda