Minta Euthanasia Ditolak Presiden, Pria Prancis Ingin Live-kan Kematiannya di Facebook

Sabtu, 05 September 2020 - 14:28 WIB
Macron mengatakan dalam suratnya;"Dengan emosi, saya menghormati tindakan Anda." Presiden menambahkan catatan tambahan dengan tulisan tangan, yang berbunyi; "Dengan semua dukungan pribadi dan rasa hormat yang mendalam."

Seorang pejabat Elysee mengatakan kepada AFP bahwa Macron ingin memuji komitmen Cocq terhadap hak-hak penyandang cacat.

Kasus hak untuk mati telah lama menjadi masalah emosional di Prancis. Polarisasi paling banyak adalah kasus Vincent Lambert yang dibiarkan dalam keadaan vegetatif setelah kecelakaan lalu lintas pada 2008 dan meninggal pada Juli tahun lalu setelah dokter mencabut alat bantu hidup menyusul perjuangan hukum yang panjang.

Kasus ini memecah pandangan publik Prancis serta keluarga Lambert sendiri, di mana orang tuanya menggunakan setiap jalan hukum untuk membuatnya tetap hidup, tetapi istri dan keponakannya bersikeras dia harus dibiarkan meninggal.

Pengadilan Prancis pada Januari membebaskan dokter yang mematikan sistem pendukung kehidupan Lambert dalam putusan yang merupakan formalitas setelah jaksa penuntut mengatakan dia "sangat menghormati kewajiban hukumnya".
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More