Rusia dan AS Sepakat Buat Kerangka Kerja untuk Perundingan Damai Ukraina
Rabu, 19 Februari 2025 - 06:15 WIB
Untuk mencapai hal ini, menteri luar negeri dan penasihat keamanan nasional ditugaskan bertemu dan menentukan apa yang perlu dikerjakan sebelum kedua presiden "dapat merundingkan tanggal dan jadwal tertentu untuk pertemuan puncak."
Moskow dan Washington telah sepakat "ketika kepentingan nasional bersesuaian, upaya harus disatukan dan dilaksanakan" di bidang-bidang yang relevan melalui "proyek-proyek yang saling menguntungkan" di bidang geopolitik dan ekonomi, menurut Lavrov.
“Namun, ketika kepentingan tidak selaras, kedua belah pihak tidak boleh memprovokasi konflik tetapi bekerja menyelesaikan masalah,” ujar dia.
Lavrov juga menyinggung masalah keterlibatan AS dengan UE terkait jaminan keamanan dan potensi pengerahan pasukan kontingen di Ukraina.
"Kami menjelaskan kepada rekan-rekan kami bahwa Presiden Putin telah berulang kali menekankan perluasan NATO dan penyerapan Ukraina ke dalam blok militer menimbulkan ancaman langsung terhadap kepentingan dan kedaulatan Rusia," tegas dia.
Moskow menegaskan mereka menganggap kehadiran militer yang terkait dengan NATO, baik di bawah bendera UE atau sebagai bagian dari kontingen nasional, sama sekali tidak dapat diterima, menurut Lavrov.
Menteri luar negeri Rusia menambahkan kedua belah pihak "secara praktis sepakat masalah misi diplomatik harus diselesaikan sekali dan untuk selamanya."
Dia mencatat hal ini termasuk mengatasi sanksi yang dijatuhkan dalam beberapa tahun terakhir, pengusiran diplomat, penyitaan properti diplomatik, dan hambatan lain yang telah mempersulit pekerjaan.
“Para deputi kami akan segera bertemu untuk membahas penghapusan hambatan buatan ini dan memastikan kelancaran fungsi kedutaan dan konsulat di kedua negara,” ujar Lavrov.
Moskow dan Washington telah sepakat "ketika kepentingan nasional bersesuaian, upaya harus disatukan dan dilaksanakan" di bidang-bidang yang relevan melalui "proyek-proyek yang saling menguntungkan" di bidang geopolitik dan ekonomi, menurut Lavrov.
“Namun, ketika kepentingan tidak selaras, kedua belah pihak tidak boleh memprovokasi konflik tetapi bekerja menyelesaikan masalah,” ujar dia.
Lavrov juga menyinggung masalah keterlibatan AS dengan UE terkait jaminan keamanan dan potensi pengerahan pasukan kontingen di Ukraina.
"Kami menjelaskan kepada rekan-rekan kami bahwa Presiden Putin telah berulang kali menekankan perluasan NATO dan penyerapan Ukraina ke dalam blok militer menimbulkan ancaman langsung terhadap kepentingan dan kedaulatan Rusia," tegas dia.
Moskow menegaskan mereka menganggap kehadiran militer yang terkait dengan NATO, baik di bawah bendera UE atau sebagai bagian dari kontingen nasional, sama sekali tidak dapat diterima, menurut Lavrov.
Menteri luar negeri Rusia menambahkan kedua belah pihak "secara praktis sepakat masalah misi diplomatik harus diselesaikan sekali dan untuk selamanya."
Dia mencatat hal ini termasuk mengatasi sanksi yang dijatuhkan dalam beberapa tahun terakhir, pengusiran diplomat, penyitaan properti diplomatik, dan hambatan lain yang telah mempersulit pekerjaan.
“Para deputi kami akan segera bertemu untuk membahas penghapusan hambatan buatan ini dan memastikan kelancaran fungsi kedutaan dan konsulat di kedua negara,” ujar Lavrov.
Lihat Juga :