3 Negara Sekutu Amerika Serikat yang Jadi Tegang Sejak Donald Trump Berkuasa, Siapa Saja?

Senin, 03 Februari 2025 - 20:16 WIB
Donald Trump memicu ketegangan dengan sekutunya sendiri. Foto/X
WASHINGTON - Sejumlah negara sekutu Amerika Serikat yang jadi tegang usai Donald Trump berkuasa menarik diketahui. Di antaranya berkaitan dengan perdebatan seputar wilayah.

Kembali berkuasanya Trump di Gedung Putih tidak melulu disambut baik. Sebagian negara yang awalnya dekat dengan AS kini menjadi tegang lantaran gebrakan-gebrakan yang dibawa presiden terpilih asal Partai Republik itu.

Negara Sekutu Amerika Serikat yang Jadi Tegang Sejak Donald Trump Berkuasa

1. Denmark

Denmark dan Amerika Serikat telah lama menjalin hubungan yang erat dan saling menguntungkan. Kedua negara sering berkonsultasi secara erat mengenai masalah politik dan keamanan serta bekerja sama secara ekstensif guna mendorong perdamaian dan stabilitas di luar batas-batas Eropa.

Namun, hubungan keduanya mengalami sedikit ketegangan setelah Donald Trump menjadi Presiden AS. Hal ini berkaitan dengan ambisi Trump untuk mengambil Greenland.

Mengutip Al Jazeera, Trump sejak periode pertama kekuasaannya di AS telah menyatakan minatnya untuk mengakuisisi Greenland, sebuah pulau Arktik yang diyakini kaya akan sumber daya mineral dan minyak. Ambisi tersebut kembali menguat setelah dia kembali ke Gedung Putih pada awal 2025 lalu.

Pekan lalu, Trump bahkan mengatakan kepada wartawan bahwa dirinya yakin AS pada akhirnya akan mendapatkan Greenland. Menanggapi pernyataan Trump, Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen dengan tegas menepisnya dengan mengatakan bahwa Trump tidak akan memiliki Greenland.

Sebelumnya, Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen juga mengklaim bahwa negaranya telah menerima dukungan besar dari negara-negara Eropa untuk melawan ancaman Trump yang ingin menguasai Greenland.



2. Kanada

Kanada dan Amerika Serikat juga dikenal dekat dan punya banyak hubungan kerja sama. Namun, belakangan keharmonisan keduanya terganggu usai Donald Trump kembali ke Gedung Putih.

Mengutip Reuters, Kanada berencana membalas tarif baru yang ditetapkan Donald Trump dengan pungutan sebesar 25% pada sejumlah impor AS. Hal ini disampaikan Perdana Menteri Justin Trudeau yang memperingatkan warga Amerika bahwa tindakan Trump akan memiliki konsekuensi nyata bagi mereka.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!