Muak dengan China, Taiwan Ganti Desain Paspor
Rabu, 02 September 2020 - 14:32 WIB
TAIPEI - Muak dengan kekisruhan yang ditimbulkan oleh China di tengah pandemi virus Corona dan upaya Beijing yang meningkat guna menegaskan kedaulatannya, Taiwan mengatakan akan mendesain ulang paspornya untuk lebih menonjolkan nama pulau itu.
Taiwan telah mengeluh selama wabah jika warganya mengalami masalah saat memasuki negara lain. Pasalnya dalam paspor Taiwan tulisan Republik China, yang merupakan nama resminya, ditulis kapital dalam bahasa Inggris di bagian atas. Sedangkan kata Taiwan tercetak di bagian bawah.
Paspor baru, yang diharapkan beredar pada bulan Januari mendatang, akan menghilangkan kata Republik China yang dicetak kapital dan memperbesar kata Taiwan dalam bahasa Inggris. Meski begitu, dalam desain paspor terbaru, nama dalam karakter China akan tetap ada.(Baca juga: Taiwan: Militer China Memang Kuat, Tapi Belum Mampu Serang Kami )
Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengatakan paspor baru diperlukan untuk mencegah warga negara mereka disalahartikan sebagai warga negara China, terutama dengan peningkatan pemeriksaan masuk di banyak negara telah dimulai sejak pandemi dimulai.
"Sejak awal wabah pneumonia Wuhan tahun ini, orang-orang kami terus berharap bahwa kami dapat lebih menonjolkan visibilitas Taiwan, menghindari orang-orang yang salah mengira mereka berasal dari China," terang Wu kepada wartawan seperti dikutip dari Reuters, Rabu (2/9/2020).
China mengklaim Taiwan yang demokratis sebagai wilayah kedaulatannya, dan mengatakan hanya mereka yang memiliki hak untuk berbicara untuk pulau itu secara internasional. Posisi ini didorong dengan kuat selama pandemi, terutama di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Taipei mengatakan kebijakan China ini telah membingungkan negara-negara lain dan membuat mereka memberlakukan pembatasan yang sama pada pelancong asal Taiwan seperti pada orang China, dan telah meminimalkan kesuksesan upaya Taiwan untuk mengendalikan virus dan jumlah kasus yang jauh lebih rendah.(Baca juga: Taiwan Tegaskan Supremasi Armada Jet Tempur F-16 di Asia )
Taiwan telah memperdebatkan selama bertahun-tahun siapa itu dan apa sebenarnya hubungannya dengan China - termasuk nama pulau itu. Tetapi pandemi telah mengembalikan masalah ini menjadi sorotan.
Pemerintah Taiwan juga mempertimbangkan perubahan nama - atau setidaknya desain ulang penuh - untuk maskapai terbesar Taiwan, China Airlines, sekali lagi untuk menghindari kebingungan dengan China daratan.
Taiwan telah mengeluh selama wabah jika warganya mengalami masalah saat memasuki negara lain. Pasalnya dalam paspor Taiwan tulisan Republik China, yang merupakan nama resminya, ditulis kapital dalam bahasa Inggris di bagian atas. Sedangkan kata Taiwan tercetak di bagian bawah.
Paspor baru, yang diharapkan beredar pada bulan Januari mendatang, akan menghilangkan kata Republik China yang dicetak kapital dan memperbesar kata Taiwan dalam bahasa Inggris. Meski begitu, dalam desain paspor terbaru, nama dalam karakter China akan tetap ada.(Baca juga: Taiwan: Militer China Memang Kuat, Tapi Belum Mampu Serang Kami )
Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengatakan paspor baru diperlukan untuk mencegah warga negara mereka disalahartikan sebagai warga negara China, terutama dengan peningkatan pemeriksaan masuk di banyak negara telah dimulai sejak pandemi dimulai.
"Sejak awal wabah pneumonia Wuhan tahun ini, orang-orang kami terus berharap bahwa kami dapat lebih menonjolkan visibilitas Taiwan, menghindari orang-orang yang salah mengira mereka berasal dari China," terang Wu kepada wartawan seperti dikutip dari Reuters, Rabu (2/9/2020).
China mengklaim Taiwan yang demokratis sebagai wilayah kedaulatannya, dan mengatakan hanya mereka yang memiliki hak untuk berbicara untuk pulau itu secara internasional. Posisi ini didorong dengan kuat selama pandemi, terutama di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Taipei mengatakan kebijakan China ini telah membingungkan negara-negara lain dan membuat mereka memberlakukan pembatasan yang sama pada pelancong asal Taiwan seperti pada orang China, dan telah meminimalkan kesuksesan upaya Taiwan untuk mengendalikan virus dan jumlah kasus yang jauh lebih rendah.(Baca juga: Taiwan Tegaskan Supremasi Armada Jet Tempur F-16 di Asia )
Taiwan telah memperdebatkan selama bertahun-tahun siapa itu dan apa sebenarnya hubungannya dengan China - termasuk nama pulau itu. Tetapi pandemi telah mengembalikan masalah ini menjadi sorotan.
Pemerintah Taiwan juga mempertimbangkan perubahan nama - atau setidaknya desain ulang penuh - untuk maskapai terbesar Taiwan, China Airlines, sekali lagi untuk menghindari kebingungan dengan China daratan.
(ber)
Lihat Juga :
tulis komentar anda