Hamas Rilis Video Tentara Israel Liri Albag yang Disandera: Tulislah di Makamku…

Minggu, 05 Januari 2025 - 10:18 WIB
Dengan nada marah, dia menambahkan: “Setelah saya melihat kematian saya dengan mata kepala sendiri dan apa yang terjadi pada teman saya, saya menyadari bahwa hidup kami tidak penting bagi Anda. Saya mengerti bahwa kami hanyalah pion di tangan Anda, dan Anda mempermainkan takdir kami. Anda tentu tidak akan dapat menyelamatkan kami hidup-hidup melalui operasi militer. Ini tidak akan berhasil, dan Anda tahu itu.”

Albag mengungkapkan rasa frustrasinya dengan pengeboman yang terus-menerus di Gaza, dengan mengatakan: “Sungguh gila untuk berpikir bahwa pendekatan ini akan mencapai apa pun. Kami hidup di bawah pengeboman yang terus-menerus dan gila setiap hari. Tahukah Anda bagaimana rasanya tinggal di tempat yang dibom dan tidak ada tempat berlindung?”

Di bagian akhir pesannya, tentara tawanan itu berkata: “Jika sesuatu terjadi padaku, ingatlah aku dan ingatlah namaku…Tulislah di makamku: Semua ini karena pemerintah dan tentara. Merekalah yang bersalah, merekalah yang membunuh kita, dan darahku ada di tangan mereka.”

Dia mengakhiri pesannya dengan mendesak keluarganya: “Keluarga, lakukan semua yang diperlukan.”

Forum Sandera dan Keluarga Hilang, sebuah kelompok kampanye bagi keluarga korban penculikan, mengatakan keluarga Albag belum mengizinkan publikasi video tersebut.

"Kami memohon kepada perdana menteri, para pemimpin dunia, dan semua pembuat keputusan: sekaranglah saatnya untuk mengambil keputusan seolah-olah anak-anak Anda sendiri yang ada di sana," kata keluarga Albag dalam sebuah pernyataan, yang dilansir AFP,Minggu (5/1/2024).

Albag berusia 18 tahun ketika dia ditangkap oleh milisi Palestina di pangkalan Nahal Oz di perbatasan Gaza bersama dengan enam wanita wajib militer lainnya, lima di antaranya masih ditawan.

Para milisi Palestina menangkap 251 sandera selama serangan tahun 2023 di Israel , 96 di antaranya masih berada di Gaza. Militer Israel mengatakan 34 dari mereka tewas.

Hamas mengatakan pada Jumat malam bahwa negosiasi tidak langsung dengan Israel untuk gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera akan dilanjutkan di Qatar pada malam yang sama. Sejak itu tidak ada pembaruan.

Mediator Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat telah terlibat dalam upaya berbulan-bulan yang gagal mengakhiri perang.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More